KOTA, SIDOARJONEWS.id –– Selama triwulan pertama, Januari-Maret 2024, kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kabupaten Sidoarjo mencapai 60 kasus.
Untuk meminimalisir penyebaran virus dari nyamuk aedes aegypti itu, Pemkab Sidoarjo sudah mengirimkan Surat Edaran Bupati tentang kewaspadaan dan pengendalian DBD yang dibagikan kepada seluruh Organisasi Perangkat Daerah, Camat dan semua Desa/Kelurahan.
“Kami juga melakukan pemantauan jentik berkala oleh petugas puskesmas, kader kesehatan dan jumantik,” kata Sub Koordinator P2PM Dinkes Sidoarjo, dr. Yanto Lipu, Rabu (17/4/2024).
Dinkes Sidoarjo mencatat, selama tahun 2023 kemarin, terdapat 107 kasus DBD. Tahun ini ditargetkan jumlahnya bisa berkurang.
Disamping itu, Dinas Kesehatan Sidoarjo juga melakukan penyelidikan epidemiologi jika ada laporan kasus DBD, baik laporan dari masyarakat maupun laporan yang di sampaikan rumah sakit melalui Kewaspadaan Dini Rumah Sakit (KDRS).
“Kami juga secara rutin mendistribusikan larvasida (abate) dan insektisida (malation) ke seluruh Puskesmas,” ujar dr Yanto.
Jika ditemukan ada kasus positif terjangkit demam berdarah, Pemkab Sidoarjo juga dipastikan melakukan fogging supaya tidak kembali terjadi kasus yang sama.
“Kami juga himbau kepada masyarakat untuk hidup sehat dan menutup tempat-tempat yang berpotensi dijadikan sarang nyamuk,” pungkasnya. (Ipung)
