KOTA, SIDOARJONEWS.id – Profil Kabupaten Sidoarjo secara letak geografis berbatasan dengan Kota Surabaya dan Kabupaten Gresik di sebelah utara, Kabupaten Pasuruan di sebelah selatan, Selat Madura di sebelah timur, dan Kabupaten Mojokerto di sebelah barat.
Kabupaten Sidoarjo memiliki luas wilayah sebesar 719,34 km2 ini terbagi menjadi 18 kecamatan. Kecamatan terluas adalah Kecamatan Jabon dengan luas wilayah sebesar 11,53 persen dari luas wilayah Sidoarjo secara keseluruhan.
Kabupaten Sidoarjo merupakan salah satu kabupaten penyangga utama Kota Surabaya, termasuk pula ke dalam kawasan metropolitan di Provinsi Jawa Timur (Kawasan Gerbangkertosusila).
Kabupaten Sidoarjo ini dikenal sebagai kota delta ini terdiri dari 18 kecamatan yang kemudian terbagi menjadi 319 desa dan 29 kelurahan.
Berdasarkan laporan Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Sidoarjo, jumlah penduduk di Kabupaten Sidoarjo, pada Juni 2022, tercatat sebesar 1,95 juta.
Sejarah Kabupaten Sidoarjo
Dibentuknya Kabupaten Sidoarjo merupakan salah satu cara untuk mempermudah pengawasan terhadap Kabupaten Surabaya setelah pemberontakan Adipati Jayengrana. Dengan penyempitan area Surabaya, maka Sidoarjo tidak lagi menjadi bagian Kabupaten Surabaya.
Mulanya, Sidoarjo bernama Kabupaten Sidokare dan dipimpin seorang patih R. Ng. Djojohardjo, bertempat di Pucang Anom pada tahun 1851. Pada saat itu, Sidokare masih merupakan daerah bagian dari Kabupaten Surabaya.
Kemudian pada tahun 1859, pemerintah Hindia Belanda membagi menjadi dua wilayah.
Dasar hukum pembagian ini adalah Keputusan Pemerintah Hindia Belanda no. 9/1859 tanggal 31 Januari 1859 menjadi dua bagian yaitu Kabupaten Surabaya dan Kabupaten Sidokare.
Dengan demikian, Kabupaten Sidokare tidak lagi menjadi daerah bagian dari Kabupaten Surabaya dan sejak itu mulai diangkat seorang Bupati untuk memimpin Kabupaten Sidokare yaitu R. Notopuro (R.T.P Tjokronegoro) berasal dari Kasepuhan.
Tetenger yang menandai masa pemerintahannya adalah dibangunnya masjid di Pekauman (Masjid Abror sekarang), sedangkan alun-alunnya, pada waktu itu adalah Pasar Lama (sekarang Pertokoan Matahari Store).
Dalam tahun 1859 itu juga, dengan berdasarkan Surat Keputusan Pemerintah Hindia Belanda No. 10/1859 tanggal 28 Mei 1859 Staatsblad.1859, nama Kabupaten Sidokare diganti dengan Kabupaten Sidoarjo.
Hal itulah yang menjadi dasar dibentuknya Kabupaten Sidoarjo pada tanggal 28 Mei 1859 dengan R. Notopuro (R.T.P Tjokronegoro) sebagai bupati pertama.
Sekarang, Bupati-Wakil Bupati Sidoarjo, periode 2021-2024, dijabat oleh Ahmad Muhdlor Ali dan H. Subandi.
Wilayah Kabupaten Sidoarjo
Kabupaten Sidoarjo, secara astronomis terletak di antara 7,3° –7,5°LS (Lintang Selatan) dan antara 112,5° –112,9° BT (Bujur Timur).
Kabupaten Sidoarjo juga dikenal dengan sebutan kota “Delta” karena diapit dua sungai besar, yaitu Kali Brantas di Surabaya dan Kali Porong di Sidoarjo.
Daftar Kecamatan Kabupaten Sidoarjo
- Kecamatan Sidoarjo Kota
- Kecamatan Buduran
- Kecamatan Sedati
- Kecamatan Gedangan
- Kecamatan Waru
- Kecamatan Taman
- Kecamatan Sukodono
- Kecamatan Wonoayu
- Kecamatan Krian
- Kecamatan Balongbendo
- Kecamatan Tarik
- Kecamatan Prambon
- Kecamatan Krembung
- Kecamatan Tulangan
- Kecamatan Candi
- Kecamatan Tanggulangin
- Kecamatan Porong
- Kecamatan Jabon
Tingkat Pendidikan Kabupaten Sidoarjo
Akses terhadap pendidikan dasar wajib 9 tahun di Kabupaten Sidoarjo relatif mudah. Terdapat fasilitas sekolah sampai dengan tingkat SMA/ sederajat di semua kecamatan.
Pada tahun 2021, Perguruan Tinggi di Sidoarjo ada 17 yang tersebar di 9 kecamatan.
Kemudahan akses terhadap pendidikan tersebut secara langsung berpengaruh terhadap tingginya kemampuan membaca dan menulis di Kabupaten Sidoarjo, yakni sebesar 99,06 persen.
Sementara itu, di tahun 2022, APK (Anti Partisipasi Kasar) penduduk Kabupaten Sidoarjo pada jenjang SD/sederajat mencapai 104,01. Jenjang SMP/MTs/sederajat mencapai 97,00.
Wisata Kabupaten Sidoarjo
Pemkab Sidoarjo melalui Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata membuka “City Tour Sidoarjo”. Ini guna memperkenalkan wisata yang ada di Kota Delta.
Kegiatan “City Tour Sidoarjo” ini gratis dan disiapkan bus dari Disporapar Sidoarjo. Peserta city tour hanya membayar tiket masuk di obyek wisata tertentu yang bertiket.
Jadwal City Tour ini adalah setiap hari Selasa dan Rabu untuk anak sekolah (TK/ SD/ SMP/ SMA/ SMK sederajat). Dan, setiap hari Minggu untuk umum, Jam: 08.00 WIB – selesai.
Apabila berminat mengikuti kegiatan City Tour Sidoarjo ini dapat menghubungi petugas bernama Ike di nomor ponsel: 0822 4484 1126 dan Bella: 0882 2820 4902.
Rute I adalah mengunjungi beberapa destinasi wisata di Kabupaten Sidoarjo seperti, Perpustakaan Sidoarjo, Museum Negeri Mpu Tantular (pengunjung dikenakan tiket Rp 3.000,- per orang), Alun – Alun Sidoarjo/ Monumen Jayandaru, Lumpur Sidoarjo (Lusi), Candi Pari dan Candi Sumur, INTAKO di Tanggulangi, dan Batik di Jetis atau Batik Al Huda di Sidokare.
Rute II adalah mengunjungi Pulau Lusi yang berada di wilayah Kecamatan Jabon. Untuk mencapai pulau ini, pengunjung dikenakan biaya Rp 25.000,-/orang sebagai biaya naik perahu ke Pulau Lusi.
Bidang Kesehatan Kabupaten Sidoarjo
Pada tahun 2022, di Kabupaten Sidoarjo terdapat 24 rumah sakit umum, bertambah 1 dibanding tahun sebelumnya, 7 rumah sakit khusus, 30 puskesmas, 53 puskesmas pembantu, dan 372 apotek, yang kesemuanya tersebar di seluruh kecamatan.
Begitu pula dengan tenaga kesehatan, di semua kecamatan dapat ditemukan dokter, perawat, bidan, tenaga farmasi, dan ahli gizi.
Agama Masyarakat Kabupaten Sidoarjo
Dilihat dari sisi agama, penduduk Kabupaten Sidoarjo tergolong masyarakat majemuk. Pada 2022, sebanyak 95,75 persen penduduk memeluk agama Islam, 2,72 persen menganut agama Kristen, 1,17 persen penduduk adalah katolik, dan 0,36 persen penduduk menganut agama Hindu, Buddha, dan kepercayaan lainnya.
Kabupaten Sidoarjo dari Sektor Perikanan
Perikanan Bukan tanpa sebab, bandeng dan udang menjadi icon/lambang Kabupaten Sidoarjo. Sektor perikanan di Kabupaten Sidoarjo layak mendapatkan banyak perhatian sehubungan dengan potensinya yang tidak dapat dipandang sebelah mata.
Pada 2022, terdapat 8 kecamatan di Kabupaten Sidoarjo dengan total luas tambak sebesar 15.220,39 ha, di mana sebagian besar, sekitar 43,96 persen, menghasilkan Bandeng.
Berikutnya, sebesar 18,33 persen produksi adalah ikan nila, disusul rumput laut dan udang berturut-turut sebesar 16,58 persen dan 15,65 persen.
Transportasi Kabupaten Sidoarjo
Transportasi hampir seluruh wilayah Kabupaten Sidoarjo dihubungkan melalui sarana angkutan darat. Pembangunan sarana dan prasarana yang memadai sangat diperlukan.
Begitupun perbaikan sarana jalan baik secara kuantitas (panjang jalan) maupun kualitas (kondisi jalan), secara kontinyu dilakukan pemerintah.
Kelayakan prasarana kendaraan umum yang disediakan untuk masyarakat selalu diperiksa. Panjang jalan negara, provinsi, dan kabupaten di tahun 2021 berturut-turut sepanjang 62,42 km, 31,02 km, dan 984,83 km.
Perdagangan di Kabupaten Sidoarjo
Sepanjang tahun 2022, total investasi di Kabupaten Sidoarjo tercatat sebesar Rp 4,87 triliun, dengan total unit usaha sebanyak 2.844 usaha.
Dibandingkan tahun 2021, total investasi di Kabupaten Sidoarjo mengalami penurunan cukup signifikan, yaitu sebesar 50,18 persen.
Berdasarkan status permodalan, pergerakan nilai investasi PMA cenderung fluktuatif, menurun dari tahun 2017 sampai 2022. Peningkatan nilai investasi total terjadi pada periode 2017 sampai 2020.
Nilai investasi tertinggi terdapat pada tahun 2018- 2019 yaitu sebesar Rp 23,83 triliun. Salah satu faktor yang mempengaruhi perkembangan investasi di suatu wilayah yakni kelembagaan atau tata kelola yang baik, termasuk di dalamnya kemudahan dalam memperoleh perizinan dari lembaga yang berwenang.
Di tahun 2022, terdapat 1.612 izin yang diterbitkan oleh Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPM PTSP) Kabupaten Sidoarjo.
Beberapa izin yang diterbitkan terdiri atas 21 sektor industri, 28 di sektor perumahan, 1.561 di sektor jasa perdagangan, dan 2 lainnya.
Perbandingan Antar Kabupaten
Jumlah penduduk di Provinsi Jawa Timur selalu mengalami kenaikan dalam 5 tahun terakhir. Dari 38 kabupaten/kota, di tahun 2022, Kota Surabaya merupakan kabupaten/kota dengan jumlah penduduk tertinggi se-Jawa Timur, sebesar 2.880,28 ribu jiwa.
Sementara Kabupaten Sidoarjo menduduki posisi ke-4 dengan jumlah penduduk sebesar 2.091,93 ribu jiwa. Berdasarkan nilai PDRB, di 2022, semua kabupaten/kota di Provinsi Jawa Timur mengalami percepatan dalam perekonomiannya.
Percepatan perekonomian terbesar dialami oleh Kota Madiun sebesar 4,73 persen, lebih tinggi dibandingkan rata-rata Jawa Timur yang sebesar 3,57 persen. Sementara Kabupaten Sidoarjo berada di posisi ke-5 dengan nilai percepatan perekonomian sebesar 4,21 persen, sama dengan Kota Malang.
Berbanding terbalik dengan pertumbuhan ekonomi yang mengalami percepatan, jumlah penduduk miskin di Provinsi Jawa Timur di tahun 2022 mengalami kenaikan sebesar 3,48 persen dibanding tahun 2021.
Jumlah penduduk miskin paling banyak berada di Kabupaten Malang, sebesar 276,58 ribu jiwa, sementara Kota Mojokerto adalah kabupaten/ kota dengan penduduk miskin paling sedikit, sebesar 8,37 ribu jiwa.
Dari segi sumber daya manusia, Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kabupaten Sidoarjo terus meningkat selama lima tahun terakhir.
Kabupaten dengan jumlah penduduk sebanyak 2,09 juta ini memiliki IPM sebesar 78,17 di tahun 2018 yang meningkat menjadi 80,65 di tahun 2022.
Angka tersebut menempatkan Kabupaten Sidoarjo sebagai kabupaten/kota dengan IPM tertinggi ke-4 di Provinsi Jawa Timur. (ipung)