KOTA, SIDOARJONEWS.id – Menjelang perayaan Imlek tahun ini, perajin barongsai di Sidoarjo, kebanjiran pesanan. Julius Setiawan, satu-satunya. Perajin barongsai di Sidoarjo ini mengungkapkan, bahwa pesanan pembuatan dan reparasi barongsai hingga liong naga meningkat drastis dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.
“Setelah pandemi Covid-19 berakhir di tahun 2023, pertunjukan barongsai dan liong mulai kembali digelar di banyak tempat. Hal ini menjadi semangat baru, baik bagi perajin seperti saya maupun para pemain,” ujar Julius saat dirumahnya, Jumat (17/1)
Julius mencatat kenaikan pesanan hingga 100% dari tahun 2023 ke 2024. Menurutnya, di tahun 2023 lalu, dirinya hanya dapat lima order. Namun, sejak awal 2024 sampai Januari 2025 ini, ada 12 pesanan, baik untuk pembuatan baru maupun reparasi.
Menurut Julius, proses pembuatan barongsai dan liong naga memerlukan waktu yang cukup lama. Satu barongsai membutuhkan waktu sekitar satu bulan untuk diselesaikan. Sedangkan liong naga, membutuhkan waktu lebih panjang sekitar dua bulan.
“Kendalanya sekarang ada di bahan baku. Mata dan bulu barongsai harus diimpor. Sementara, rotan untuk kerangka, juga semakin sulit ditemukan di Indonesia,” jelas Julius.
Meski begitu, ia tetap optimistis dapat menyelesaikan pesanan tepat waktu. Soal harga, Julius mematok tarif mulai dari Rp 5 juta hingga Rp 7 juta untuk satu barongsai.
Sementara liong naga dihargai Rp 8 juta hingga Rp 12 juta, tergantung ukuran dan tingkat kerumitan. “Harga itu sudah termasuk bahan-bahan terbaik agar tahan lama dan tetap atraktif saat digunakan,” ujarnya.
Julius mengungkapkan, bahwa peningkatan pesanan ini menjadi angin segar setelah lesunya usaha saat pandemi. “Kami sempat vakum hampir dua tahun. Jadi, momen ini benar-benar menggembirakan bagi saya dan teman-teman yang terlibat di seni barongsai,” katanya dengan senyum lebar.
Dengan antusiasme masyarakat yang terus meningkat, Julius berharap tradisi barongsai dan liong naga akan semakin lestari.
“Ini bukan sekadar hiburan, tapi juga warisan budaya yang harus dijaga dan dikembangkan,” tutupnya. (Hnf)