SIDOARJONEWS.id — Momen bulan Ramadhan 2024/1445 Hijriah selalu dinanti-nanti seluruh umat Islam dunia, termasuk muslim Indonesia.
Dalam menentukan 1 Ramadhan di Indonesia ada beberapa versi, diantaranya Nahdlatul dan Pemerintah.
Nahdlatul Ulama (NU) dalam menentukan masuknya 1 Ramadhan atau awal puasa dilakukan dengan metode rukyatul hilal atau pemantauan hilal.
PBNU menggelar rukyatul hilal pada Minggu 10 Maret 2024 atau 29 Sya’ban 1445 Hijriah kemarin.
“(Rukyatul hilal) tanggal 10 Maret,” kata Ketua Lembaga Falakiyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (LF PBNU) KH Sirril Wafa, dikutip dari NU Online, Senin (4/3/2024).
Kiai Sirril menambahkan, dalam rukyatul hilal akan dilakukan serentak di lembaga falakiyah Nahdlatul Ulama di 60 titik rukyat yang tersebar di berbagai wilayah. Zona Indonesia Timur, Tengah, dan Barat.
Dari hasil hisab tersebut bakal mengacu pada imkanur rukyat yang disepakati bersama melalui Menteri Agama Indonesia, Brunei Darussalam, Malaysia, dan Singapura.
Kemudian penetapan 1 Ramadhan 2024/1445 H akan ditentukan melalui pengamatan hilal sesuai dengan ketetapan sidang isbat Kementrian Agama RI.
1 Ramadhan 2024/1445 H versi Pemerintah
Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Agama bakal menentukan awal puasa Ramadhan melalui sidang isbat yang dijadwalkan pada 10 Maret 2024.
Sidang isbat tersebut bakal merujuk pada data hisab dan hasil rukyatul hilal yang dilakukan Kementerian Agama di 134 lokasi di seluruh wilayah Indonesia.
Sementara penetapan awal dalam penentuan 1 Ramadhan dari Kalender Hijriah Indonesia Tahun 2024 susunan Direktorat Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah Kemenag mencantumkan puasa Ramadhan 2024 jatuh pada Selasa, 12 Maret 2024. (Ipung)