Antisipasi Gelombang Pencari Kerja, Disnaker Sidoarjo Gandeng Perusahaan Prioritaskan Warga Lokal

KOTA, SIDOARJONEWS.id – Kabupaten Sidoarjo menjadi salah satu daerah tujuan urbanisasi pencari kerja yang datang dari berbagai wilayah di Jawa Timur.

Biasanya gelombang urbanisasi pencari kerja akan meningkat pasca libur panjang Lebaran atau setelah Hari Raya Idul Gitri.

Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Sidoarjo tidak dapat membatasi urbanisasi pencari kerja yang datang ke Kota Delta.

Menurut Kepala Disnaker, Ainun Amalia, mengatakan kesempatan kerja merupakan hak seluruh warga Indonesia, hal tersebut sesuai dengan Permenaker 13 Tahun 2023.

“Jadi kami tidak bisa membatasi orang yang datang mencari kerja ke Sidoarjo,” ujar Ainun, Rabu (09/04/2025).

Kendati tidak ada batasan, lanjut Ainun, untuk mengendalikan pencari kerja dari luar Sidoarjo, Dinas Tenaga Kerja melakukan kerjasama atau Memorandum of Understanding (MoU) dengan sejumlah perusahaan.

“Kami akan lakukan MoU dengan perusahaan untuk memprioritaskan rekrutmen tenaga kerja dari warga Sidoarjo,” ungkapnya.

Minat Pekerjaan Warga Sidoarjo

Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik, warga Sidoarjo lebih banyak bekerja di sektor jasa yang meliputi perdagangan, transportasi, keuangan, jasa perusahaan, dan jasa perorangan.

Sektor jasa menjadi sektor dengan penyerapan tenaga kerja terbanyak yaitu sebesar 63,05 persen.

Sementara, sebesar 34,50 persen tenaga kerja terserap di sektor manufaktur dan sisanya sebanyak 2,45 persen terserap di sektor pertanian.

Jumlah Pengangguran di Sidoarjo

Jumlah pengangguran terbuka di Sidoarjo pada Agustus 2024, sebesar 76.063 orang. Terjadi penurunan jumlah pengangguran sebanyak 18.697 atau sekitar 19,73 persen dibandingkan kondisi Agustus 2023.

Berdasarkan jenis kelamin, pada Agustus 2024 Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) laki-laki lebih tinggi dibandingkan perempuan dengan persentase sebesar 6,64 sedangkan TPT perempuan sebesar 6,25 persen.

TPT tertinggi  berasal dari tamatan jenjang pendidikan universitas  persentase sebesar 7,68 persen. Tidak jauh berbeda dengan TPT dari tamatan SMP dan SMK sebesar 7,56 dan 7,48. (ipung)

Berbagi Berkah Ramadhan, DPC PKB Sidoarjo Bagikan Takjil Gratis Kepada Masyarakat

KOTA, SIDOARJONEWS.id — Dewan Pengurus Cabang Partai Kebangkitan Bangsa (DPC PKB) Sidoarjo membagikan ratusan takjil kepada masyarakat dan pengendara jalan yang melintas di Jalan Erlangga pada, Kamis (13/3/2025).

Berbagi berkah Ramadan dengan takjil gratis yang sambil diiringi musik patrol tersebut langsung diserbu pengendara dan masyarakat sekitar. Alhasil 500 paket takjil langsung ludes dalam waktu singkat.

Ketua DPC PKB Sidoarjo, Abdillah Nasih, menuturkan acara berbagi takjil ini memang rutin dilaksanakan setiap bulan Ramadan. Semua pengurus, Banom, dan Fraksi PKB DRPD kompak membagikan takjil yang sudah disediakan.

“Acara bagi takjil ini memang rutin dilaksanakan setiap bulan Ramadan. Kegiatan ini akan terus berlanjut,” ucap politisi yang akrab disapa Cak Nasih.

Cak Nasih yang juga Ketua DPRD Sidoarjo itu menyampaikan, bahwa dalam bulan Ramadan 1446 Hijriah ini, PKB Sidoarjo telah menjadwalkan ada lima kali berbagi takjil gratis.

Selain itu, partai besutan Gus Muhaimin Iskandar itu bakal mengadakan safari Ramadan bersama DPW PKB Jatim, DPC PKB, dan DPAC PKB yang akan dimulai pada 15 Maret besok.

“Kita akan bagikan bingkisan lebaran kepada teman-teman pejuang PKB dan kader terbaik di Sidoarjo,” tambahnya.

Dia menambahkan, berbagi kebahagiaan bersama kader dan pengurus, DPC PKB juga akan memberikan santunan kepada anak-anak yatim dan disabilitas. Rencananya akan dilakukan pada Minggu terakhir bulan Ramadan.

“Kami juga akan bersilaturahmi dengan para kiai-kiai yang telah bersama-sama mendoakan dan mensuport PKB di Sidoarjo,” pungkasnya. (Ipung)

Ini Dia Jumlah Dana Desa 2025 yang Diterima Seluruh Desa se-Kecamatan Tarik Sidoarjo

KOTA, SIDOARJONEWS.id – Sejumlah desa di Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur telah menerima transfer Dana Desa tahun 2025 dari Kementerian Keuangan.

Dana Desa ini diharapkan sebagai percepatan pembangunan yang ada di desa, termasuk menciptakan swasembada pangan.

Di Kecamatan Tarik, Kabupaten Sidoarjo, terdapat 20 desa. Masing-masing desa, mendapat kucuran dana yang beragam. Paling banyak menerima Dana Desa adalah Desa Tarik dengan nilai Rp 1.185.383.000.

Tertinggi kedua penerima Dana Desa di Kecamatan Tarik adalah Desa Kalimati. Nominalnya Rp 1.070.515.000, dan yang paling kecil didapat oleh Desa Kendalsewu Rp 771.699.000.

Berikut data lengkap jumlah penerima Dana Desa se-Kecamatan Tarik

1. Desa Balongmacekan: Rp 839.457.000
2. Desa Banjarwungu: Rp 958.166.000
3. Desa Gampingrowo: Rp 925.805.000
4. Desa Gempolklutuk: Rp 796.596.000
5. Desa Janti: Rp 897.686.000
6. Desa Kalimati: Rp 1.070.515.000
7. Desa Kedinding: Rp 837.549.000
8. Desa Kedungbocok: Rp 905.021.000
9. Desa Kemuning: Rp 1.064.449.000
10. Desa Kendalsewu: Rp 771.699.000
11. Desa Klantingsari: Rp 996.713.000
12. Desa Kramat Temenggung: Rp 725.067.000
13. Desa Mergobener: Rp 793.992.000
14. Desa Mergosari: Rp 986.990.000
15. Desa Mindugading: Rp 822.714.000
16. Desa Mliriprowo: Rp 881.435.000
17. Desa Sebani: Rp 952.556.000
18. Desa Segodobancang: Rp 823.617.000
19. Desa Singogalih: Rp 932.690.000
20. Desa Tarik Rp: 1.185.383.000

(ipung)

Iustrasi Dana Desa se-Kecamatan Tarik/ foto: Ipung Syaiful

Bertemu Petani di Sidoarjo, Menko Pangan Pastikan Perbaiki Seluruh Saluran Irigasi Pertanian

TARIK, SIDOARJONEWS.id – Menteri Kordinator Bidang Pangan (Menko Pangan), Zulkifli Hasan, mengecek saluran irigasi pertanian di Desa Mliriprowo, Kecamatan Tarik, Kabupaten Sidoarjo, Selasa (7/1/2025).

Zulhas sebutan Zulkifli Hasan, hadir bersama Menteri Perdagangan, Budi Santoso, dan pejabat dari Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Brantas, serta Pj Gubernur Jatim, Adhy Karyono, dan Plt Bupati Sidoarjo, Subandi.

Menko Pangan Zulhas tidak hanya melihat saluran irigasi, dia juga berdialog dengan perwakilan petani di Sidoarjo, jumlahnya ada sekira 20 orang.

Ketua Umum PAN tersebut menanyakan sejumlah kendala yang dihadapi petani di Sidoarjo. Puluhan petani pun menyampaikan, bahwa irigasi yang ada saat ini kurang baik. Sebab, menurutnya, ketika hujan banyak sawah kebanjiran, sebaliknya ketika musim kemarau, mengalami kekeringan.

“Untuk ketersedian pupuk, Alhamdulillah, sudah mencukupi. Namun, irigasi ini perlu dibenahi,” ucap Ahmad Irdhoni salah satu petani asal Desa Sambibulu, Kecamatan Taman.

Mendapat banyak keluhan soal irigasi, Mendag Zulhas memastikan, bahwa saat ini, fokus pemerintah dibawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto, memperbaiki saluran irigasi yang sudah ada.

“Untuk petani di Jawa Timur, tenang dulu, tahun ini semua saluran irigasi pertanian akan direhabilitasi atau dibangun baru,” kata Zulhas.

Dia menegaskan, bahwa perbaikan saluran irigasi menjadi program prioritas pemerintah untuk menjaga ketahanan pangan. Kenapa dulu tidak langsung ditangani?

Zulhas menjelaskan, dulu lahan dibawah 3.000 hektar itu ditangani pemerintah kabupaten/kota, lahan pertanian sawah dibawah 5.000 hektar tanggungjawab pemerintah provinsi. Kadang-kadang, daerah anggarannya tidak cukup. Sehingga, masalah irigasi banyak terbengkalai.

“Kalau sekarang sudah beda. Kalau daerah tidak punya uang, kami bisa turun tangan untuk mengatasi masalah irigasi dan pertanian ini,” ucap Zulhas disambut tepuk tangan puluhan petani.

Disamping itu, Menteri Pangan asal Lampung ini, juga memastikan bahwa ke depan pemerintah tidak akan melakukan ekspor beras ketika masuk musim panen raya. Baik padi maupun gula.

Pemerintah, lanjut Zulhas sudah menetapkan harga gabah naik menjadi 6500 per kilogram.

“Tidak usah khawatir ketika panen nanti harga gabah akan bagus, minimal 6.500 per-kg. ini berkat Bapak Presiden Prabowo yang sangat peduli terhadap kesejahteraan petani,” pungkasnya. (ipung)

Anak 5 Tahun Kesulitan Berjalan, Komisi D DPRD Sidoarjo Turun Tangan

TULANGAN, SIDOARJONEWS.id — Pagi menjelang siang, Ketua Komisi D DRPD Sidoarjo, Dhamroni Chudori, mendadak dapat telpon dari salah satu guru TK di Kecamatan Tulangan.

Guru tersebut menyampaikan, bahwa salah satu muridnya berinisial NA yang berusia 5 tahun, belum bisa berjalan secara normal. Dia berharap, politisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu bisa membantu.

Dhamroni Chudlori langsung berangkat dari Kantor DPRD Sidoarjo bersama anggota dewan dari Fraksi Gerindra, Pratama Yudhiarto, menuju kediaman NA di Desa Kemantren, Kecamatan Tulangan, Senin (6/1/2025)

Pihak Puskesmas Tulangan juga dihubungi untuk melihat kondisi anak perempuan berusia 5 tahun tersebut. Di lokasi Dhamroni berbincang cukup lama dengan orang tua NA, menanyakan kondisi dan faktor yang memungkin mempengaruhi pertumbuhan anaknya.

Ibu NA pun menceritakan, bahwa mulai lahir normal, seperti anak pada umumnya. Namun, seiring bertambahnya usia, tidak kunjung bisa berjalan. Tulang betis memang agak kecil dibanding anak seusianya.

Orang tua NA juga sudah melakukan berbagai upaya terapi tradisional, di pijat. Hasilnya belum ada perkembangan signifikan.

“Sempat dibawa ke Puskesmas, lalu di kasih susu dan telur, tapi anaknya kurang suka,” sebut orang tua NA.

Untuk memastikan kondisi NA, dokter gizi dari Puskesmas Tulangan pun memeriksa keadaan NA. Juga dilihat buku Kesehatan Ibu dan Anak (KIA).

“Sejak umur dua tahun memang jarang ke Posyandu. Nenek NA takut kalau cucunya di suntik,” katanya.

Dhamroni Chudlori mengingatkan, orang tua NA untuk percaya sepenuhnya kepada tenaga medis, supaya bisa ditangani dengan baik. Vitamin maupun kalsium yang dibutuhkan anak bisa terpenuhi.

“Besok juga bisa terapi khusus di UPTD milik Sidoarjo,” pintanya.

Sementara, Kepala Puskesmas Tulangan, dr. Teguh Arief Dwiyanto, mengatakan bahwa NA kekurangan asupan gizi sehingga menyebabkan perkembangan anak terlambat.

Dia mengingatkan bahwa orang tua NA ini jarang membawa anaknya ke Posyandu, sehingga perkembangan tidak dapat dipantau.

“Makannya kami ingatkan semua orang tua untuk membawa anak-anak secara rutin ke Posyandu, sehingga tumbuh kembang anak bisa terus dipantau,” pinta dr Arief.

Dia menegaskan, ke depan, akan lebih ketat lagi dalam memantau tumbuh kembang anak. Terutama yang ada di Kecamatan Tulangan, kalau tidak datang ke Posyandu akan dikunjungi.

“Dari Puskesmas sudah kami berikan suplemen makan tambahan, dan kami akan pantau terus perkembangannya,” pungkasnya (Ipung)

Unggul Versi Hitung Cepat, Paslon Subandi-Mimik Gelar Tasyakuran Kemenangan Pilkada Sidoarjo 2024

SEDATI, SIDOARJONEWS.id — Calon Bupati -Wakil Bupati Sidoarjo, Subandi-Mimik Idayana, mengadakan tasyakuran kemenangan Pilkada Sidoarjo 2024 di kediamannya di Desa Pabean, Kecamatan Sedati, Rabu, (27/11/2024) malam.

Dari data hasil hitung cepat atau quick Count tim internal BAIK, Subandi-Mimik Idayana, unggul 58 persen dari Paslon nomor urut 2, Achamd Amir Aslichin-Edy Widodo.

Sejak sore, rumah Subandi di Desa Pabean, Kecamatan Sedati dan rumah Mimik Idayana di Desa Sugihwaras, Kecamatan Candi ramai di datangi para relawan dan pendukungnya.

Di sana, Subandi-Mimik membuka open house, tamunya silih berganti, makan bersama sebagai bentuk syukur. Karangan bunga ucapan selamat juga berdatangan. Cawabup Mimik Idayana juga hadir ke rumah Subandi.

Calon Bupati Sidoarjo Subandi mensyukuri atas kepercayaan masyarakat Kota Delta yang telah memberikan pilihannya kepada paslon BAIK, terutama para relawan.

Dia juga mengucapkan terimakasih atas dukungan dan kerja keras partai pengusung, Gerindra, Golkar dan Demokrat, serta parpol non parlemen Hanura, PKN, Partai Garuda, Partai Buruh dan Perindo.

“Terimakasih kepada semua masyarakat Sidoarjo yang telah mengantarkan saya (Subandi-Mimik) menjadikan Bupati dan Wakil Bupati Sidoarjo,” ucap Subandi.

Kendati sudah unggul dalam Quick count, Paslon Subandi-Mimik tetap menunggu hasil resmi rekapitulasi suara dari Komisi Pemilihan Umum atau KPU Sidoarjo.

Subandi-Mimik Idayana juga mengucapkan terimakasih kepada Paslon nomor urut 2 Achamd Amir Aslichin yang telah turut serta dalam mensukseskan Pilkada Sidoarjo.

“Dalam pesta demokrasi, kalah menang adalah yang biasa, yang terpenting ke depan kita memiliki komitmen bersama dalam membawa Sidoarjo yang lebih baik,” ungkapnya.

Sementara Calon Wakil Bupati Sidoarjo Mimik Idayana juga mengucapkan banyak terima kasih atas dukungan semua masyarakat Sidoarjo.

“Terimakasih masyarakat Sidoarjo yang terbaik, Insyaallah bersama Subandi-Mimik untuk Sidoarjo lebih baik,” pungkasnya. (Ipung)

Pengadilan Agama Sidoarjo Tegaskan Aksi Hakim Cuti Bersama Tak Pengaruhi Pelayanan

KOTA, SIDOARJONEWS.id – Pengadilan Agama Sidoarjo menegaskan bahwa aksi cuti bersama yang diambil oleh hakim di seluruh Indonesia tidak akan mempengaruhi pelayanan kepada masyarakat.

Hal ini disampaikan langsung oleh M. Shohih, Humas Pengadilan Agama Sidoarjo, menyusul beragam tanggapan yang muncul dari beberapa pengacara terkait cuti yang diambil oleh hakim.

M. Shohih menjelaskan, bahwa cuti yang diambil oleh para hakim sesuai dengan arahan Mahkamah Agung dan merupakan hak mereka.

“Cuti ini bukan aksi mogok kerja, melainkan hak cuti yang mereka ambil untuk mendukung solidaritas terhadap aksi para hakim di Jakarta,” jelas Shohih, Selasa (8/9) saat ditemui di kantornya.

Di Pengadilan Agama Sidoarjo, dari total delapan hakim, pada Senin (7/9) kemarin, terdapat dua hakim yang mengambil cuti, dan pada hari ini, hanya satu hakim yang mengambil cuti.

“Meskipun ada cuti, kami pastikan bahwa pelayanan di Pengadilan Agama Sidoarjo tetap berjalan lancar,” tegasnya.

Sementara itu, salah satu pengacara yang ditemui di Pengadilan Agama Sidoarjo mengaku bahwa aksi cuti yang dilakukan oleh salah satu hakim yang ada di pengadilan agama Sidoarjo merugikan kliennya.

“Cuti yang diambil oleh salah satu Hakim berimbas bagi beberapa rekan pengacara termasuk saya. Perkara yang saya tangani ini soal Dispensasi Nikah dan membutuhkan keputusan yang cepat, namun malah ditunda dan diundur minggu depan,” terang Bayu.

Indra Bayu menambahkan, bahwa ia merasa dirugikan akibat penundaan sidang yang tidak ada pemberitahuan sebelumnya.

“Tidak ada pemberitahuan sebelumnya tahunya ketika di PA dan disampaikan kalau sidang ditunda minggu depan dengan alasan Hakim masih cuti,” tutupnya. (Hnf)

Cawagub Jatim Emil Dardak dan Cawabup Sidoarjo Mimik Idayana Jadi Rebutan Emak-emak Pasar Larangan untuk Foto Bareng

KOTA, SIDOARJONEWS.id – Hari kedua masa kampanye, Calon Wakil Gubernur Jawa Timur, Emil Elistianto Dardak, bersama istri, Arumi Bachsin, blusukan ke Pasar Larangan, Sidoarjo. Diantara mereka berdua, terlihat ada Calon Wakil Bupati Sidoarjo, Mimik Idayana, Kamis (26/9/2024) pagi.

Di lokasi, Cawagub Emil Dardak dan Cawabup Sidoarjo Mimik Idayana, menyapa dan mendengar keluhan dari pedagang. Kedatangan mereka sontak membuat para pedagang dan pengunjung Pasar Larangan heboh.

“Eh, ada Mas Emil dan Bu Mimik, ayo sini semuanya,” teriak salah satu pedagang.

Para pedagang dan pengunjung langsung menyerobot minta foto bareng dengan Emil Dardak dan Mimik Idayana. Lebih-lebih ada Arumi Bachsin dengan senyum indahnya melayani para pedagang yang minta foto bersama.

Setelah selesai meladeni para pedagang, rombongan Emil Dardak dan Mimik Idayana masuk ke dalam Pasar Larangan melalui pintu selatan. Satu persatu pedagang disapa, mulai dari stan sayur-sayuran hingga stand penjual ayam dan daging.

Menurut Emil, dirinya bersama Calon Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa selama menjadi Gubernur dan Wakil Gubernur Jatim memang sering turun mengunjungi pasar-pasar. Tujuanya untuk stabilitas harga.

“Kalau harga naik pedagang khawatir, karena pembeli jadi lesu. Alhamdulillah di Jawa Timur stabil, karena kami selalu intens berkomunikasi dengan pedagang dan petani dan juga konsumen berjalan baik,” katanya.

Emil Dardak dan Mimik Idayana mendapat keluhan masalah modal dari pedagang. sebenarnya sudah banyak bank-bank daerah yang menyediakan pinjaman modal. Namun, dirasa masih kurang maksimal.

“Jangan sampai bank-bank daerah atau BPR justru mencekik para pedagang, kami ingin bank-bank daerah atau BPR ini bisa memberikan pinjaman modal dengan bunga rendah, syukur-syukur bebas bunga,” ungkapnya.

Mendapat keluhan dari pedagang, Calon Wakil Bupati Sidoarjo, Mimik Idayana sudah menyiapkan 14 program kerja Sidoarjo Baik, salah satunya kredit usaha rakyat daerah (Kurda) Rp 50 juta untuk usaha mikro dan pedagang.

“Melalui Kurda bunga rendah 0,2 persen per tahun, kami harapkan bisa memberikan pemerataan bagi pedagang dan pelaku usaha yang ada di Sidoarjo. Kami ingin masyarakat Sidoarjo lebih sejahtera dan lebih baik lagi,” ujarnya.

Selain itu, aspirasi dari para pedagang Pasar Larangan mendapat apresiasi, salah satunya penataan stan pedagang dan fasilitas-fasilitas lainya.

“Tadi keluhan dari pedagang sangat diapresiasi sama Pak Emil. Untuk selanjutnya, Sidoarjo yang sudah baik ini bisa kita tata supaya lebih baik lagi,” ucap Cawabup Mimik Idayana yang berpasangan dengan Calon Bupati Sidoarjo Subandi.

Hj Nurul, salah satu pedagang daging di Pasar Larangan, Sidoarjo sangat senang bertemu dengan Calon Wakil Gubernur Jatim Emil Dardak dan Calon Wakil Bupati Sidoarjo Mimik Idayana.

Dia berharap, ke depan ada kemudahan untuk akses permodalan bagi para pedagang, di samping itu fasilitas-fasilitas pasar diperbaiki supaya lebih baik lagi.

“Kalau kondisi stan disini masih cukup bagus. tapi karena sebentar lagi masuk musim hujan, kami mohon atap-atap pasar yang bocor dan saluran air juga diperbaiki supaya tidak banjir saat hujan,” tutupnya. (ipung)

Minimalisir Pelanggaran, Bawaslu Sidoarjo Luncurkan Peta Kerawanan Pilkada 2024

KOTA, SIDOARJONEWS.id — Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Sidoarjo meluncurkan peta kerawanan Pilkada 2024 di Favehotel, Senin (19/8/2024).

Peluncuran pemetaan kerawanan pemilihan ini dihadiri langsung Ketua Bawaslu Jatim A. Warits dan Jajaran Forkopimda Sidoarjo serta tamu undangan dari berbagai elemen masyarakat Kota Delta.

Ketua Bawaslu Sidoarjo, Agung Nugraha, mengatakan, dari penyusunan indeks kerawanan pemilihan berdasarkan empat dimensi. Yaitu konteks sosial politik, penyelenggaraan pemilihan, kontestasi, dan partisipasi Pemilu 2024.

“Harapan kami, setiap potensi kerawanan dapat diantisipasi, diminimalisir dan dicegah sedini mungkin,” kata Agung Nugraha.

Dari 61 indikator kerawanan yang menjadi acuan Bawaslu RI. Bawaslu Sidoarjo memfokuskan di 15 IKP. Apa saja? salah satunya potensi bencana non alam yang dapat menganggu tahapan Pilkada.

Kemudian, adanya penyelenggara pemilu yang menunjukan sikap keberpihakan dalam tahapan kampanye dan adanya ketidakprofesionalan penyelenggara pemilu yang merugikan kampanye paslon.

“Isu terkait Netralitas ASN/TNI Polri serta penyelenggara negara juga menjadi satu hal yang sangat rawan dalam Pilkada besok,” ungkapnya.

Selain itu, sinkronisasi data pemilih juga masuk dalam indikator kerawanan Pilkada. Misalnya, pemilih di Lapas Medaeng dan Lapas Porong. Karena penghuni disana tidak semua memiliki Kartu Tanda Penduduk (KTP).

Karena dalam Pilkada 2024 ini ada pemilihan Gubernur-Wakil Gubernur Jatim dan Bupati- Wakil Bupati Sidoarjo. Jika ada yang ber-KTP luar Sidoarjo tapi masih dalam wilayah Kabupaten/Kota di Jawa Timur masih bisa melakukan hak pilih.

“Makanya ini yang harus dipastikan, karena kalau tidak bisa berpotensi pemilihan ulang,” pungkasnya. (ipung)

Tangkapan Ikan Menurun, Pedagang di TPI Sedati Beralih Jualan Kerang dan Kepiting

SEDATI, SIDOARJONEWS.id – Cuaca buruk berupa angin kencang dan ombak besar yang melanda lautan saat ini berimbas pada hasil tangkapan ikan nelayan yang mulai menurun.

Roni, Salah satu nelayan asal Desa Banjarkemuning, Kecamatan Sedati, mengaku, bahwa penurunan hasil tangkapannya selama melaut turun hampir 50 persen.

“Tangkapan udang misalnya, biasanya dalam sehari bisa mendapat 10 kilogram. Tapi kalau cuaca di laut seperti ini, mentok hanya dapat 5 kilogram. Itu baru udang, belum ikan lainnya seperti kerapu, ekor kuning dan lainnya,” papar Roni, Rabu (24/7/2024).

Dirinya mengaku, tetap nekat berangkat melaut meski cuaca akhir-akhir ini tak bersahabat bagi para nelayan. Konsekuensinya, perolehan tangkapan ikan menjadi tak maksimal.

“Sebenarnya hal ini setiap tahun sama. Bisa dipastikan cuaca buruk di bulan Juli sampai Agustus. Di dua bulan itu, nelayan lainnya banyak juga yang tidak berangkat melaut karena ombak tinggi,” imbuhnya.

Sementara itu, Usman, salah satu pedagang yang ada di Tempat Pelelangan Ikan (TPI) di Kecamatan Sedati mengatakan, bahwa menurunnya hasil tangkapan ikan nelayan berimbas langsung terhadap stok ikan yang dijualnya.

“Secara omset harian pasti menurun. Biasanya, bisa jual berbagai jenis ikan lebih dari 1 kuintal. Sekarang, paling pol, hanya bawa 500 kilogram saja,” tutur Usman.

Para pedagang mengaku pasrah dan tetap berjualan meski banyak jenis ikan yang tidak lengkap seperti biasanya. Selain itu, beberapa pedagang ikan mengaku beralih menjual kerang dan kepiting tambak dari nelayan lainnya. (Hnf)