Senin, Juli 14, 2025
spot_img
BerandaPeristiwaWilayah Jatim Masuk Pucak Musim Hujan, BMKG Sebut Rawan Angin Kencang hingga...

Wilayah Jatim Masuk Pucak Musim Hujan, BMKG Sebut Rawan Angin Kencang hingga Longsor

- Advertisement -

SEDATI, SIDOARJONEWS.id — Bulan Februari diperkirakan menjadi puncak musim hujan di wilayah Jawa Timur. Beberapa daerah akan terjadi hujan lebat disertai angin kencang.

Perkiraan puncak musim hujan ini disampaikan Pengamat Meteorologi dan Geofisika (PMG) Madya Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Juanda, Swasti Ayudia Priyatmayanti.

“BMKG Juanda memprediksi bulan Februari ini menjadi puncak musim hujan di Jawa Timur,” kata Ayudia, kamis (8/2/2024).

- Advertisement -

Ketika memasuki puncak musim penghujan, potensi bencana juga akan meningkat. Sehingga pihaknya menghimbau kepada seluruh masyarakat untuk terus waspada.

Ayudia menilai, potensi bencana yang bisa terjadi dalam waktu dekat ini misalnya banjir, tanah longsor, angin kencang hingga puting beliung seperti yang terjadi di Sidoarjo beberapa waktu lalu.

“Meningkatnya curah hujan ini disebabkan karena kondisi muka laut yang lebih hangat, ditambah lembabnya atmosfir pada lapisan terendah dan tertinggi, ditambah lagi adanya daerah konvergensi atau pertemuan masa udara,” ujarnya.

- Advertisement -

Sehingga tidak heran, jika belakangan ini menurut dia sering terjadi hujan lebat disertai angin kencang di wilayah Jawa Timur. Selain itu, adanya gelombang kelvin yang mengakibatkan awan hujan yang juga lebih masif.

“Dari situ banyak kejadian banjir dan angin kencang, salah satunya dikarenakan adanya gelombang kelvin yang melintasi wilayah Jawa Timur,” imbuhnya.

Kemudian, untuk potensi adanya angin puting beliung, dia menyebut masyarakat harus waspada. Sebab sebagian besar wilayah sangat berpotensi terjadi bencana tersebut.

Diperkirakan potensi bencana tersebut terjadi selama masa puncak musim penghujan. Karena itu, dia menghimbau agar masyarakat selalu waspada selama bulan Februari.

“Terutama pada masyarakat yang bermukim di sepanjang daerah aliran sungai Bengawan maupun Brantas dan wilayah dengan tingkat kemiringan yang lebih tinggi, masyarakat harus mewaspadai,” pungkasnya. (Ipung)

BERITA LAINNYA

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

- Advertisement -spot_img

Ikuti

0FansSuka
26,461PengikutMengikuti
33,000PengikutMengikuti
0PelangganBerlangganan

Berita Populer

- Advertisement -

Komentar