KOTA, SIDOARJONEWS.id — Fraksi-fraksi DPRD Sidoarjo membuat trobosan baru dalam penyaluran pokok-pokok pikiran (pokir) anggota dewan tahun 2025.
Pokir anggota DPRD Sidoarjo di fokuskan pada perbaikan infrastruktur pendidikan Sekolah Dasar (SD) maupun Sekolah Menengah Pertama (SMP).
Gerakan ini atas inisiator Fraksi PKB setelah menerima banyak laporan sekolah rusak, bahkan ada yang sampai ambruk. Total ada sekitar Rp 10 miliar dana pokir untuk memperbaiki sekolah.
“Ruang kelas dan perpustakaan di SD banyak rusak. Belajar mengajar tidak maksimal,” kata Ketua Komisi D DPRD Sidoarjo, Dhamroni Chudlori, Senin (3/2/2025).
Setiap menerima laporan sekolah rusak, lanjut Dhamroni Chudlori, pihaknya langsung turun ke lokasi, seperti yang dilakukan belum lama ini. Ketua Fraksi PKB itu sidak SDN 3 Sidokare, Kecamatan Sidoarjo.
Di sana, ia melihat atap perpustakaan sekolah ambrol. Air hujan masuk ke dalam ruang. Buku-buku rusak. Basah dan masih bertumpukan. Gentingnya berlubang. Ruang kelas itu pun terpaksa tidak digunakan. Tidak aman untuk siswa-siswi.
“Dan masih banyak lagi laporan yang masuk ke saya tentang sekolah rusak ini,” tambahnya.
Gagasan memprioritaskan pokir untuk perbaikan sekolah ini mendapat sambutan positif dari anggota Fraksi PKB DPRD Sidoarjo dan Fraksi-fraksi lainnya.
Mengarahkan pokir mereka untuk perbaikan sekolah rusak. Sifatnya memang tidak wajib, tapi sangat disarankan.
”Istilah saya sunah muakad,” ungkap legislator asal daerah pemilihan Kecamatan Tulangan, Wonoayu, Krembung, dan Prambon tersebut.
Artinya, sangat dianjurkan dan setengah ”diwajibkan”. Ternyata beberapa anggota Fraksi PKB DPRD Sidoarjo menyambut antusias gagasan tersebut. Mereka, antara lain, Dhamroni Chudlori, Sutaji, Abdillah Nasih, dan Sullamul Hadi Nurmawan (Gus Wawan).
Dhamroni sendiri mengarahkan pokirnya untuk perbaikan pagar SDN 1 Wonokasiyan, Kecamatan Wonoayu, SDN Kandangan (Krembung), dan SDN 1 Bendotretek (Prambon). Total anggarannya lebih dari Rp 500 juta.
Sutadji mengusulkan pokirnya untuk SDN Wunut (Porong), SDN 2 Kedensari (Tanggulangin), dan SDN Randegan (Tanggulangin). Nilainya juga sekitar Rp 500 juta.
Adapun Abdillah Nasih mengarahkan pokirnya untuk perbaikan infrastruktur SDN 1 Waru (Waru). SDN 1 Wadungasri (Waru), SDN Bangah (Gedangan), dan SDN 1 Kepuh Kiriman (Waru). Angkanya mencapai sekitar Rp 800 juta.
Kemudian, Sullamul Hadi Nurmawan (Gus Wawan) memfokuskan pokirnya untuk SDN Suruh dan SDN Kloposepuluh. Angkanya lebih dari Rp 350 juta.
Gus Wawan sendiri mengatakan, pokir itu diserahkan kepada sekolah untuk digunakan sesuai kebutuhan. Yang pasti, infrastruktur pendidikan. Dalam hal ini perbaikan sekolah. (ipung)