KOTA, SIDOARJONEWS.id — Keluarga pasien Hemodialisis (HD) yang biasa berobat di RS Anwar Medika menggunakan layanan BPJS Kesehatan wadul ke DPRD Sidoarjo. Mereka ditemui Abdillah Nasih Ketua Komisi D dan Bangun Winarso serta Thoriqul Huda di Ruang Paripurna DPRD Sidoarjo.
Mereka menyampaikan keluh kesahnya karena harus pindah berobat ke rumah sakit lain akibat pemutusan kerjasama antara BPJS Kesehatan dengan RS Anwar Medika, Semawut, Balongbendo Sidoarjo.
Aris salah satu keluarga pasien HD mengatakan, kesehatan suaminya sangat rapuh dan mudah ambruk. Kalau harus berobat ke rumah sakit lain, kondisinya sangat sulit.
“Suami saya harus cuci darah seminggu dua kali. Kalau harus ke RSUD Sidoarjo ataupun RS Siti Khodijah jaraknya jauh, karena saya dari Balongbendo,” kata Aris dengan suara serak menahan air mata di ruang paripurna DPRD Sidoarjo, Rabu (7/2/2024).
Beberapa keluarga pasien lain juga menyampaikan keluhan serupa. Mereka keberatan kalau pindah ke rumah sakit lain. Selain jarak tempuh jauh, juga menambah biaya.
“Kalau kemarin saya bisa sambil usaha sampingan, karena saya ini tulang punggung keluarga, usaha yang dirintis suami saya juga sudah kolep (gulung tikar),” ujarnya.
Kondisi ini membuat Komisi D DPRD Sidoarjo prihatin. Abdillah Nasih ketua komisi yang membidangi kesehatan dan Kesra itu berharap ada solusi jalan tengah.
“Satu sisi kami mendukung BPJS menegakan aturan, tapi jangan mengesampingkan kemanusiaan. Artinya pelayanan kesehatan tetap di prioritaskan,” ungkapnya.
Berkaitan dengan keluhan transportasi, legislator PKB itu mengusulkan untuk menggunakan mobil siaga desa. Kalau menggunakan kendaraan puskesmas dikhawatirkan dapat menggangu layanan lainnya.
“Kalau bisa nanti dilakukan pendataan dan dikomunikasikan dengan pemdes masing-masing untuk bisa menggunakan mobil siaga desa,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala BPJS Kesehatan Cabang Sidoarjo Yessy Novita mengatakan layanan pasien HD tetap berjalan normal. Hanya saja mereka harus pindah rumah sakit.
Saat ini, lanjut Yessy, untuk rumah sakit yang bekerjasama dengan BPJS Kesehatan yang bisa menampung limpahan pasien HD RS Anwar Medika hanya tersisa dua. Yakni RSUD Sidoarjo dan RS Siti Khodijah.
“Total pasien HD di RS Anwar Medika itu sekitar 170-an. Dan yang belum menentukan pilihan itu ada 100 pasien,” imbuhnya.
Ia menambahkan, untuk kembali membuka kerjasama dengan RS Anwar Medika itu merupakan kewenangan BPJS Kesehatan pusat. Akan tetapi, ia tetap akan melaporkan beberapa keluhan dan komitmen pemerintah daerah.
“Kami tetap akan sampaikan ke pusat. Tapi kami komitmen layanan kesehatan tetap sama, tidak ada perubahan. Tinggal menyesuaikan dengan tempat yang baru saja,” pungkasnya. (Ipung)