KOTA, SIDOARJONEWS.id — Setiap hujan deras, sejumlah wilayah di Kabupaten Sidoarjo kerap menjadi langganan banjir. Terutama di daerah Kecamatan Waru, Tanggulangin maupun di Taman.
Komisi C DPRD Sidoarjo mendorong Pemkab terus melakukan normalisasi sungai yang mencakup pembersihan aliran air, perbaikan tanggul, dan pengaturan ulang alur sungai agar aliran air tetap lancar dan terkendali.
“Karena banyak sungai di Sidoarjo mengalami pendangkalan karena tumpukan sampah maupun enceng gondok,” kata Anggota Komisi C DPRD Sidoarjo M Zakaria Dimas Pratama, Jumat (22/11/2024).
Selain itu, Dimas mendorong pemerintah untuk memastikan rumah pompa dan pintu air berjalan normal. Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Sumber Daya Air (PUBMSDA) Sidoarjo harus siap siaga.
“Dengan memastikan semua infrastruktur ini berfungsi optimal, risiko banjir dapat diminimalisir,” ungkapnya.
Selain itu, pengerukan dasar sungai di bagian hilir juga menjadi prioritas untuk mencegah sedimentasi yang dapat menghambat aliran air.
“Upaya ini dilakukan secara terencana untuk menjaga kapasitas sungai tetap maksimal dalam menampung air hujan,” ujarnya.
Dimas menambahkan, peninggian tanggul yang masih rendah juga menjadi fokus penting. Hal ini bertujuan untuk mencegah limpasan air sungai ke pemukiman.
Di samping itu, pemasangan perlindungan tebing sungai dan tanggul dilakukan untuk memperkuat struktur penahan air, sehingga potensi kerusakan akibat tekanan air dapat diminimalisir.
“Dalam rangka mendukung langkah-langkah ini, alat berat yang tersedia dikelola secara swakelola untuk normalisasi saluran air di titik-titik yang rawan tersumbat.
“Keberadaan alat berat ini sangat membantu dalam mengatasi kondisi darurat maupun perawatan rutin,” tambahnya.
Di sisi lain, keterlibatan masyarakat juga menjadi kunci dalam mencegah banjir. Program “Sido Resik” mengajak warga untuk menjaga kebersihan sungai dengan tidak membuang sampah sembarangan.
Kesadaran kolektif ini diharapkan dapat mencegah sumbatan saluran air yang sering menjadi penyebab utama banjir di perkotaan.
“Dengan partisipasi masyarakat, efektivitas pencegahan banjir akan lebih terjamin,” pungkasnya
Melalui kombinasi langkah teknis dari pemerintah dan partisipasi aktif masyarakat, upaya pencegahan banjir diharapkan dapat berjalan lebih optimal.
Sinergi antara pihak berwenang dan masyarakat menjadi kunci utama dalam menciptakan lingkungan yang lebih aman dari risiko banjir, terutama di wilayah yang rentan terdampak. (Ipung)