KOTA, SIDOARJONEWS.id — Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Sidoarjo menargetkan partisipasi pemilih pada Pilkada 2024 sebesar 81 persen dari 1,5 juta Daftar Pemilih Tetap (DPT). Pimpinan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sidoarjo mengajak seluruh warga Kota Delta untuk tidak golongan putih (golput) pada 27 November besok.
Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Sidoarjo mengajak semua masyarakat untuk berpartisipasi dan mensukseskan pemilihan Calon Bupati-Calon Wakil Bupati Sidoarjo dan Calon Gubernur-Calon Wakil Gubernur Jawa Timur pada Pilkada serentak 2024.
Pilkada Sidoarjo diikuti dua kontestan, yaitu pasangan calon nomor urut 1, Subandi-Mimik Idayana (BAIK) dan pasangan calon nomor urut 2,Achmad Amir Aslichin-Edy Widodo (SAE).
Ketua DPRD Sidoarjo, Abdillah Nasih mengatakan, semua masyarakat diharapkan dapat mensukseskan dan berpartisipasi penuh dalam Pilkada 2024. Pesta demokrasi ini merupakan hajat bersama untuk memilih calon pemimpin daerah dalam 5 tahun kedepan.
“Pilkada ini merupakan hajat kita bersama, bagaimana kita menancapkan hubbul wathon minal iman (cinta tanah air adalah sebagian dari iman),” kata Ketua DPRD Sidoarjo Abdillah Nasih kepada sidoarjonews.id, pada Senin, (18/11/2024).
Kenapa Pilkada ibarat hubbul wathon minal iman?, Cak Nasih sapaan Abdillah Nasih menerangkan, bahwa kalau cinta terhadap Kabupaten Sidoarjo dilakukan dengan cara mendatangi Tempat Pemungutan Suara (TPS) pada 27 November.
Pada 27 November, dapat memilih dan menyalurkan hak pilihnya sesuai hati nurani untuk menentukan pemimpin Sidoarjo dan Gubernur Jatim.
“Jadikan ini momentum bersama-sama bahwa kita butuh sebuah proses yang menjadikan Sidoarjo ini menjadi tanggung jawab bersama,” ujarnya.
Kabupaten Sidoarjo adalah milik bersama, bukan hanya satu golongan tertentu ataupun kelompok tertentu. Dengan datang berbondong-bondong ke TPS ini merupakan bukti partisipasi masyarakat Sidoarjo bisa membawa daerah yang lebih maju dan lebih bermartabat.
“Dengan banyaknya masyarakat yang berbondong-bondong datang ke TPS bisa membawa Sidoarjo lebih maju dan lebih bermartabat,” ujar Cak Nasih.
Abdillah Nasih yang juga Ketua DPC PKB Sidoarjo itu menilai ada tantangan besar dalam mensukseskan Pilkada ini adalah para pemilih pemula yang cenderung apatis dan kurang peduli terhadap pesta demokrasi 5 tahunan ini.
Untuk itu, Cak Nasih mengingatkan, bahwa generasi muda ini memiliki peranan penting dalam pemilihan kepala daerah. Mereka harus terlibat langsung dengan memberikan hak suaranya dengan cara datang mencoblos di TPS tempat masing-masing.
“Pilkada ini dibiayai oleh anggaran daerah, dan itu cukup besar, sehingga kalau sampai anak muda tidak ikut berpartisipasi maka yang rugi adalah masyarakat itu sendiri,” ujarnya.
“Kalau mereka (pemilih muda) pasif tidak mau datang ke TPS, yang rugi mereka sendiri,” tambahnya.
Cak Nasih mengajak anak muda untuk terus berkontribusi terhadap daerah dengan cara memberikan hak pilihnya sesuai dengan hati nurani atau pilihan masing-masing.
“Karena ini momentum menentukan nasib Sidoarjo dalam 5 tahun kedepan,” ujarnya.
Di era sekarang, banyak sektor yang melibatkan anak muda, tidak hanya dalam dunia usaha kreatif, tetapi dalam pemerintah peran pemuda sangat penting dalam memajukan Sidoarjo.
“Sekarang sudah banyak ada muda yang terjun di pemerintahan. Jadi ini sangat penting sekali, peran anak muda dalam memajukan daerah sangat dibutuhkan,” imbuhnya.
“Ikut aktif dalam partisipasi pemilih untuk anak muda ini merupakan fondasi awal, pembelajaran awal untuk menanamkan nilai-nilai kebangsaan sehingga anak muda punya kecintaan terhadap NKRI ini,” kata Cak Nasih.
Sementara, Wakil Ketua I Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sidoarjo, Suyarno menegaskan, sebagai warga negara yang baik dia mengajak semua lapisan masyarakat Kota Delta untuk menyalurkan hak pilihnya. Jangan sampai golput.
“Mari kita sukseskan Pilkada 2024 dengan berbondong-bondong datang ke TPS pada 27 November,” katanya.
Politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) menambahkan dalam menentukan pilihan harus dilihat dari rekam jejak dan visi misi dalam membangun Sidoarjo. Jangan hanya memilih karena di iming-imingi sesuatu.
“Memilih pemimpin yang kredibel, penuh inovatif dan selalu memperjuangkan kepentingan wong cilik,” tambah Suyarno.
Kenapa harus memilih pemimpin yang kredibel dan inovatif? Suyarno menjelaskan, bahwa kemajuan Sidoarjo ditentukan oleh siapa yang memimpin. Kalau pemimpin tidak peduli terhadap kepentingan masyarakat maka yang dirugikan adalah rakyat.
“Pilihlah pemimpin yang selalu peduli terhadap rakyatnya demi menegakan nilai-nilai demokrasi yang ada di negara Republik Indonesia yang selalu kita cintai bersama-sama,” ajaknya.
Hal senada juga disampaikan Wakil Ketua III Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sidoarjo, Warih Andono, mengingatkan warga Kota Delta untuk tidak golput. Semua yang mempunyai hak pilih harus datang ke TPS.
“Jangan golput, semua yang punya hak suara datang ke TPS sebagai tanggung jawab kita untuk daerah yang kita cintai,” katanya.
Sebagai warga negara, lanjut Politisi senior Partai Golongan Karya (Golkar) mempunyai hak memilih dan di pilih. Kalau sudah diberikan hak memilih sudah sepatutnya menyalurkan suaranya.
“Kalau sudah mempunyai hak memilih ya gunakan sebagaimana mestinya sebagai bentuk tanggung jawab terhadap negara,” pungkasnya.
Ketua KPU Sidoarjo, Fauzan Adhim, ingin memaksimalkan partisipasi pemilih pada Pilkada 2024. Oleh karenanya, ia meminta agar masyarakat aktif menggunakan hak suaranya.
Dari total Data Pemilih Tetap (DPT) yang berjumlah 1.517.000, KPU Sidoarjo menargetkan lebih dari 50 persen warga Kota Delta untuk menggunakan hak pilihnya.
“Kami menargetkan 82 persen masyarakat untuk menggunakan hak suaranya di Pilkada serentak pada Rabu 27 November 2024,” ucapnya.
Dia ingin, target tersebut tidak hanya tercapai. Melainkan juga meningkat, dengan terselenggaranya debat calon bupati dan wakil bupati.
“Dengan tiga kali debat yang kami selenggarakan, diharapkan dapat meningkatkan minat masyarakat untuk datang ke TPS,” ujarnya.
Distribusi bilik suara, kotak suara dan surat suara akan dimulai lima hari sebelum hari pencoblosan. Proses distribusi tersebut akan melibatkan pengiriman logistik dari gudang KPU menuju Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK).
“Distribusi surat suara dan kelengkapan dilaksanakan mulai 22 November dari gudang KPU Sidoarjo,” pungkasnya (adv/sdanws)