TAMAN, SIDOARJONEWS.id – Bupati Sidoarjo, Subandi, melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke dua proyek infrastruktur pada Minggu (14/12), yakni betonisasi dan pembangunan jembatan di Desa Bringinbendo serta crossing saluran air di Jalan Raya Trosobo, Taman. Dari hasil sidak, ditemukan deviasi pengerjaan yang cukup signifikan.
Subandi mengungkapkan, proyek di Bringinbendo masih menyisakan deviasi hampir 22 persen dengan sisa waktu kontrak sekitar 13 hari. Sementara itu, crossing saluran air di Trosobo juga mengalami kondisi serupa dengan deviasi sekitar 20 persen.
“Kalau di Bringinbendo tadi ada deviasi kurang lebih hampir 22 persen. Di crossing saluran air Trosobo ini juga lebih kurang 20 persen,” kata Subandi di lokasi sidak.
Ia menjelaskan, salah satu kendala utama keterlambatan pengerjaan adalah faktor cuaca, terutama hujan yang menghambat pekerjaan konstruksi jembatan. Bahkan, lantai bawah jembatan masih belum rampung hingga saat ini.
“Kesulitannya hari ini adalah cuaca, karena yang dikerjakan ini jembatan. Dengan tenggang waktu yang tinggal 7 hari ini, kasihan kontraktornya kalau harus kena denda per hari,” ujarnya.
Subandi menegaskan, dirinya tidak ingin proyek terlambat dan kontraktor terkena sanksi. Menurutnya, keberhasilan proyek diukur dari ketepatan waktu dan kualitas pekerjaan, bukan dari besarnya denda yang dikenakan.
“Bupati itu senangnya kalau kerja tepat waktu dan kegiatan selesai, bukan senang karena kontraktornya kena denda,” tegasnya.
Ia menambahkan, keterlambatan proyek berdampak luas, mulai dari terganggunya aktivitas ekonomi hingga arus lalu lintas masyarakat. Oleh karena itu, evaluasi menyeluruh perlu dilakukan.
“Kita sebagai pimpinan daerah harus melakukan koreksi besar-besaran. Mudah-mudahan di 2026 tidak terjadi lagi seperti ini,” pungkas Subandi.
(Hnf)
