Minggu, November 23, 2025
BerandaPemerintahanBupati Subandi Bergerak Tengah Malam Ketika Sidoarjo Kota Dikepung Banjir, Ini Akar...

Bupati Subandi Bergerak Tengah Malam Ketika Sidoarjo Kota Dikepung Banjir, Ini Akar Masalahnya

KOTA, SIDOARJONEWS.id – Hujan deras yang mengguyur Kabupaten Sidoarjo selama dua hari berturut-turut kembali memicu banjir di sejumlah titik, terutama di kawasan perkotaan yang sejak Rabu malam (19/11/2025) mulai terendam air. Intensitas hujan yang tinggi sejak Rabu siang hingga malam menjadi pemicu utama genangan meluas, sementara saluran drainase yang tersumbat membuat aliran air tidak mampu mengalir secara maksimal.

Sejumlah kawasan di Sidoarjo Kota terpantau terdampak cukup parah, mulai dari wilayah Sidokare, Jalan Jati di depan Lippo Mall, kawasan Gading Fajar, Bluru Kidul, Celep, Pucang Anom, Bulusidokare, hingga beberapa titik pemukiman lainnya. Selain itu, dampak banjir juga menjalar ke daerah pinggiran seperti Desa Kali Tengah di Kecamatan Tanggulangin. Hingga Kamis pagi (20/11/2025), sejumlah ruas jalan dan halaman rumah warga masih terendam air dengan ketinggian bervariasi.

Warga melaporkan kondisi banjir melalui media sosial sejak hujan deras mulai turun pada Selasa siang dan berlanjut sepanjang malam hingga Rabu. Informasi yang tersebar menggambarkan aliran air yang lambat surut, serta sejumlah titik yang sebelumnya jarang terkena banjir kini mulai tergenang. Bagi sebagian warga, kondisi tersebut bukan fenomena baru karena banjir dianggap sebagai “langganan” di beberapa kawasan setiap musim hujan.

Nanang, warga Pucang, mengatakan bahwa hujan pada Selasa sebenarnya belum menyebabkan masalah berarti. Namun hujan yang kembali turun pada Rabu siang hingga malam dengan intensitas lebih tinggi membuat air meluap begitu cepat.

“Hari Selasa kemarin hujan deras sejak siang sampai malam, tapi masih aman. Begitu Rabu siang hujan turun lagi dan makin deras, air langsung masuk. Tiba-tiba banjir datang,” ujarnya.

Senada dengan itu, Ardian, warga Sidokare, turut mengungkapkan bahwa kawasan tempat tinggalnya sudah bertahun-tahun menjadi titik langganan banjir. Setiap kali musim hujan datang, ia dan warga lain sudah menyiapkan diri menghadapi genangan air yang menghambat aktivitas. Namun menurutnya, banjir kali ini lebih parah dibanding musim hujan sebelumnya.

“Kali ini parah, airnya sampai ke perempatan Gading Fajar arah Sepande. Ketinggiannya juga lebih dalam dari biasanya. Banyak motor mati dan mobil harus putar balik,” jelasnya.

Derasnya curah hujan bukan satu-satunya penyebab. Pemerintah Kabupaten Sidoarjo menemukan adanya faktor lain yang memperburuk situasi, yakni penumpukan sampah di beberapa titik strategis saluran air. Menindaklanjuti laporan warga dan pantauan petugas di lapangan, Bupati Sidoarjo Subandi langsung turun ke lokasi Rabu malam untuk memeriksa aliran air dan menilai sejauh mana hambatan terjadi.

Dalam peninjauan tersebut, tim menemukan tumpukan sampah dalam jumlah besar di sekitar Jembatan Kutuk, kawasan Sidokare. Sampah rumah tangga, ranting pohon, plastik, dan material lain tampak menutupi sebagian besar aliran sungai dan drainase. Akibatnya, air yang seharusnya mengalir ke hilir menjadi tertahan dan meluap ke permukiman warga.

Menanggapi kondisi itu, Bupati Subandi langsung menginstruksikan Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Sumber Daya Air (BMSDA) untuk melakukan pembersihan besar-besaran. Karena volumenya sangat besar, pembersihan tidak cukup dilakukan secara manual. Bupati akhirnya memutuskan mengerahkan alat berat untuk mempercepat proses pembukaan aliran air. Operasi pengerukan dilakukan hingga tengah malam dan diawasi langsung oleh Bupati Subandi bersama jajaran terkait.

“Selain karena intensitas hujan yang sangat tinggi dalam dua hari ini, memang masih ada saluran yang terhambat oleh sampah. Kalau saluran tidak lancar, air pasti meluap. Kita berusaha menyelesaikannya malam ini juga supaya aliran air bisa kembali normal,” kata Subandi saat memantau pengerukan.

Dia menegaskan, bahwa penanganan banjir tidak hanya dilakukan secara reaktif ketika hujan deras terjadi, tetapi juga melalui upaya perbaikan sistem drainase jangka panjang. Pemerintah daerah akan melakukan evaluasi drainase di titik-titik kritis yang berulang kali tergenang. Selain itu, Subandi menekankan pentingnya partisipasi masyarakat untuk tidak membuang sampah sembarangan yang berpotensi menyumbat aliran air.

Melihat kondisi lapangan, beberapa pompa penyedot air juga telah dioperasikan sejak malam untuk mempercepat surutnya genangan di kawasan padat aktivitas seperti Gading Fajar, Celep, dan Jalan KH. Mukmin. Tim gabungan dari BMSDA, BPBD, Satpol PP, dan relawan kebencanaan diterjunkan ke berbagai titik untuk memastikan akses warga tetap aman.

Untuk jangka pendek, pemerintah daerah memfokuskan penanganan pada normalisasi aliran air melalui pembersihan sampah di jalur sungai dan drainase. Sedangkan untuk jangka panjang, Pemkab Sidoarjo menyiapkan kajian lanjutan terkait pembangunan dan revitalisasi saluran air di kawasan yang menjadi langganan banjir. Tindakan mitigasi seperti peningkatan kapasitas pompa, pelebaran saluran, serta rekonstruksi drainase utama juga masuk agenda berikutnya.

Bupati Subandi meminta masyarakat tetap waspada dan mengutamakan keselamatan saat melintas di jalanan yang terendam. Ia mengimbau warga untuk melaporkan setiap titik penyumbatan saluran, baik melalui hotline layanan cepat pemerintah maupun kanal resmi lainnya, agar penanganan bisa dilakukan lebih cepat.

“Warga kami minta tetap hati-hati saat beraktivitas, pilih jalur aman, jangan memaksa kendaraan melintas kalau air sudah terlalu tinggi. Kami terus bekerja untuk mempercepat penanganan di lapangan,” tegasnya.

Di tengah kondisi banjir, beberapa warga mengapresiasi respons cepat pemerintah. Namun, tidak sedikit pula yang berharap agar penataan drainase dilakukan lebih serius ke depannya, mengingat banjir di Sidoarjo Kota bukanlah persoalan baru. Perbaikan sistem drainase dianggap menjadi solusi penting agar setiap musim hujan tidak terus menjadi ancaman bagi mobilitas masyarakat.

Dengan curah hujan yang masih berpotensi tinggi dalam beberapa hari ke depan, pemerintah daerah mengingatkan masyarakat untuk terus mengikuti informasi perkembangan cuaca, kondisi banjir, serta rekayasa lalu lintas melalui kanal informasi resmi Kabupaten Sidoarjo. Edukasi kepada warga juga menjadi perhatian, terutama terkait kebiasaan membuang sampah sembarangan yang dapat memperburuk kondisi drainase.

Penanganan darurat pun terus dilakukan sepanjang malam hingga hari berikutnya untuk memastikan air segera surut dan akses masyarakat kembali normal. Pemerintah berharap kolaborasi antara aparat dan warga dapat mempercepat penyelesaian masalah banjir sekaligus mendorong langkah preventif agar kejadian serupa dapat diminimalkan di masa mendatang. (Yard)

BERITA LAINNYA

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

IKUTI

9,213FansSuka
26,891PengikutMengikuti
36,400PengikutMengikuti
0PelangganBerlangganan

BERITA POPULER