KOTA, SIDOARJONEWS.id — Di sejumlah desa di Kabupaten Sidoarjo telah mengalokasikan dana Bantuan Keuangan (BK) desa untuk membangun berbagai fasilitas publik.
Ada yang dibangun benar-benar bisa memberikan manfaat untuk masyarakat. Namun, tidak sedikit juga terkesan asal jadi. Padahal BK desa yang dikucurkan bernilai ratusan juta hingga miliaran rupiah.
Seperti di Desa Candipari, Kecamatan Porong. Di sana, sebagian dana BK digunakan untuk membangun lapangan sepakbola dan juga Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu (TPST). Desa Candipari memperoleh dana BK pada 2021 Rp 100 juta, pada tahun 2022 Rp 0, dan pada 2023 Rp 400 juta.
Kemudian, di Desa Kesambi, Kecamatan Porong. Di sana mendapat BK pada 2020 sebesar Rp 1,3 M. Sebagian digunakan untuk membangun gedung serbaguna. Pada 2023 Desa Kesambi kebagian Rp 300 juta di APBD murni 2023.
Kemudian, di Desa Candinegoro, Kecamatan Wonoayu sebagian digunakan untuk membangun lapangan sepakbola. Pada 2021 lalu mendapat BK Rp 100 juta. Dan 2022 sebesar Rp 800 juta dan Rp 100 juta di tahun 2023.
Kepala Desa Candinegoro saat mau dikonfirmasi penggunaan BK pada Selasa 7 November 2023 pagi tidak ada di kantor desa. Di balai desa setempat hanya ada salah satu kepala dusun (Kasun).
Kasun tersebut mengaku tidak mengetahui pasti penggunaan dana BK yang diterima Desa Candinegoro. “Kalau masalah keuangan kayak gitu yang paham pak lurah. Saya hanya Kasun disni,” kata Kasun Candinegoro yang tidak mau disebutkan namanya.
Setahu dia, dana BK Desa yang diterima Candinegoro digunakan untuk menguruk lapangan sepakbola. Usulan pembangunan lapangan tersebut berasal dari Karang Taruna.
“Setahu saya itu permintaan Karang Taruna kepada Kaji Reza (Rizza Ali Faizin anggota DPRD Sidoarjo) yang kemudian diberikan BK kepada desa untuk membangun lapangan,” ungkapnya.
Di Desa Jatikalang, Kecamatan Prambon, ada kolam budidaya ikan dan pengeboran air. Pada 2021, desa itu mendapatkan dana BK Rp 1,05 miliar. Pada 2022, desa itu mendapatkan dana BK Rp 400 juta. Nilai BK bertambah lagi Rp 1,15 miliar pada 2023.
Saat Sidoarjonews.id mendatangi Balai Desa Jatikalang Kecamatan Prambon, kepala desa Budi Utomo sedang tidak ada dikantornya.Namun, di balai desa terpampang jelas perincian APBDes. Baik anggaran pendapatan maupun anggaran belanja.
Saat mengunjungi kolam ikan yang disebut dibiayai dana BK itu pun, tidak ada penjaganya. Seorang warga mengatakan biasanya penjaga itu selalu ada. Tapi, pada Kamis siang (2/11/2023) lalu, penjaga tidak ada. Gubuknya kosong.
Di Desa Dukuhsari, Kecamatan Jabon, ada pembangunan saluran drainase. Pada 2021, desa itu mendapatkan dana BK Rp 1,67 miliar. Pada 2022, Dukuhsari memperoleh dana BK Rp 360 juta. Pada 2023 ini, desa tersebut dikucuri dana BK Rp 405 juta. (Ipung)