KOTA, SIDOARJONEWS.id — Belakangan ini cukup ramai jadi perbincangan publik berkaitan dengan para pengungsi Rohingya yang disebut tinggal di rumah susun (Rusun) di Jemundo, Kecamatan Taman, Sidoarjo.
Bupati Sidoarjo, Ahmad Muhdlor, mengatakan keberadaan para pengungsi yang ditinggal di rusun Jemundo sudah terjadi beberapa tahun lalu.
Bukan dari etnis Rohingya yang baru tiba di Indonesia, seperti yang terjadi di daerah Aceh yang viral dan jadi sorotan banyak pihak.
“Keberadaan para pengungsi tersebut sudah ada sejak beberapa tahun lalu,” kata Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor atau yang akrab disapa Gus Muhdlor, dikutip dari Instagram resmi miliknya @ahmadmuhdlorali, Rabu (13/12/2023).
Gus Muhdlor menegaskan, bahwa rusun yang ditempati para pengungsi warga asing tersebut merupakan milik pemerintah Provinsi Jawa Timur. Bukan aset Pemerintah Kabupaten Sidoarjo seperti yang ramai diperbincangkan.
“Terkait masalah pengungsi Rohingya yang ada di Rusun Jemundo milik Pemprov Jatim yang ada di Sidoarjo,” ungkapnya.
Bupati Muhdlor menyampaikan, pada 2022 lalu, Pemkab Sidoarjo sudah mengajukan keberatan kepada kementerian terkait agar pengungsi Rohingya tidak ditempatkan di Sidoarjo.
Ia juga menyampaikan, semua biaya hidup warga pengungsi merupakan kewenangan kementerian terkait dan lembaga Internasional.
“Untuk biaya hidup mereka tidak ada sumber dari APBD Sidoarjo. Kita terus bersama-sama cari solusi dengan berbagai pertimbangan yang ada,” ucapnya.
Unggahan bupati 32 tahun itu banyak mendapat atensi warganet. Mereka banyak meminta Rusun Jemundo tidak digunakan untuk warga pengungsi.
Mereka menilai masih banyak warga Sidoarjo yang membutuhkan tempat tinggal. “Mending rusune tak nggone gus, cek gak elok morotuo ae, isin,” komentar @say.its_***** sambil menyematkan emoji tertawa.
“Betul gus. Masih banyak warga Sidoarjo yang perlu tempat tinggal seperti rusun, bahkan masih banyak yang belum mendapatkan tempat tinggal dengan layak. Secara tidak langsung menyakiti hati warga Sidoarjo,” tulis @ekkyfra**** yang dapat like 164 akun.
(Ipung)