CANDI, SIDOARJONEWS.id — Pemkab Sidoarjo memiliki tugas cukup berat dalam mengurangi kemacetan di Kota Delta.
Ya, sejumlah ruas jalan di Kabupaten Sidoarjo kerap menjadi langganan kemacetan di tahun ini, utamanya saat jam berangkat dan pulang kerja.
Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Sidoarjo, Benny Airlangga mengatakan, untuk menambah ruas jalan baru sangat sulit, areanya juga terbatas.
“Yang jelas, kami akan memaksimalkan transportasi umum,” kata Benny, saat dikonfirmasi, Senin (23/12/2024) kemarin.
Benny mengatakan, dari data yang dia dapat dari Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Timur, bahwa daya angkut Trans Jatim warga Sidoarjo dalam sehari kurang lebih 3 ribuan orang.
Menurutnya, minat terhadap transportasi umum warga Kota Delta sudah mulai antusias. Sehingga perlu ditingkatkan, terutama pendirian halte di jalur-jalur utama.
“Dari 6 halte Trans Jatim yang ada saat ini, bisa mengangkut 3 ribu warga Sidoarjo. Kami masih kordinasi dengan Dishub Jatim untuk membuka jalur baru,” ungkapnya.
Disamping itu, Dishub Sidoarjo juga akan membuka transportasi sendiri. Rencananya, dari area Wonoayu, Tulangan, Prambon, dan Krian menuju daerah Sidoarjo Kota sampai museum Mpu Tantular.
“Pembukaan jalur transportasi ini akan nyambung dengan halte Trans Jatim, sehingga kalau ada warga yang mau ke Surabaya atau sebaliknya bisa langsung turun di halte Trans Jatim,” ujarnya.
Strategi ini diharapkan mampu mengurai kemacetan yang kerap terjadi di sejumlah titik jalan di Kabupaten Sidoarjo.
Untuk daerah Gedangan seperti yang sering dikeluhkan warga Sidoarjo, akan dibangun flyover. Rencananya akan dibangun di tahun 2025.
“Jadi kami masih melakukan kajian, jalur potensial dan minat masyarakat juga,” pungkasnya. (Ipung)