KOTA, SIDOARJONEWS.id — Dewan Pengurus Cabang Partai Kebangkitan Bangsa (DPC PKB) Kabupaten Sidoarjo menggelar doa bersama dalam rangka memperingati Haul Gus Dur yang ke-15.
Haul Gus Dur dengan tagline “Agama Melarang Adanya Perpecahan Bukan Perbedaan” dihadiri ratusan undangan, termasuk Mujib Rois Syuriah PCNU Sidoarjo, KH R Abdus Salam; Wakil Ketua Tanfidiyah PCNU, KH. Zaenal Hayat; Ketua FKUB Kabupaten Sidoarjo, H. Idham Cholik,
Abdilah Nasikh (Ketua DPC PKB/Ketua DPRD Sidoarjo), KH. Abdus Salam Mujib (Rois Syuriyah PCNU Sidoarjo), KH. Zaenal Hayat (Waka Tanfidiyah PCNU), H. Idham cholik (Ketua FKUB Sidoarjo), Jajaran Syuro DPC PKB, (Ketua KH. Atoillah), KH. Abdus Shomad, KH. Ruhusyahid serta segenap Pengurus DPC-DPAC PKB dan Banom perempuan bangsa, Garda Bangsa, Gemasaba.
“Kami juga memberikan santunan kepada 60 anak yatim,” sebut Ketua DPC PKB Sidoarjo, Abdillah Nasih.
Abdillah Nasih yang juga Ketua DPRD Sidoarjo itu menyebut, bahwa sosok KH Abdurrahman Wahid merupakan tokoh bapak kebangsaan.
Kenapa Gus Dur disebut bapak kebangsaan? Cak Nasih menegaskan, banyak pelajaran dan perjuangan yang patut diteladani dan diteruskan.
“Gus Dur adalah orang yang sangat luar biasa, toleransinya, kesetaraan antara mayoritas dan minoritas. Bagi Tionghoa, Gus Dur adalah pahlawan bagi mereka,” ujarnya.
“Gus Dur juga mengedepankan gerakan anti kekerasan, meskipun dihujat dihina, dimaki-maki tapi beliau tidak melawan dengan kekerasan,” tandasnya.
Sementara, Ketua Dewan Syuro PKB Sidoarjo, KH Atoillah menyampaikan hasil Pilkada Sidoarjo 2024 merupakan kemenangan yang tertunda.
“Mari kita berjuang membangun PKB yang lebih solid lagi untuk kembali menang di Pemilu yang akan datang,” ajaknya (ipung)