KOTA, SIDOARJONEWS.id–Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sidoarjo, merealisasikan beasiswa pendidikan bagi masyarakat Kabupaten Sidoarjo sebanyak 2000 kuota. Di tahun 2022 ini, program tersebut terbuka mulai Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP), hingga pendidikan tinggi (universitas).
Adapun rincian pembagian bantuan 2000 kuota beasiswa itu meliputi Dinas Kepemudaan, Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) sebanyak 1000 siswa, Dinas Sosial (Dinsos) 500 siswa, dan Dinas Kesejahteraan Rakyat (Kesra) 500 siswa.
Bupati Sidoarjo, Ahmad Muhdlor Ali menyampaikan hal itu kepada wartawan, kemarin. Bahwa, pendaftaran beasiswa sudah mulai dibuka di bulan Februari.
“Kita sudah membuka sebanyak tiga hotline untuk pendaftaran dengan tiga jenis beasiswa yang berbeda-beda,” ujar Bupati Muhdlor, Senin (7/2/2022).
Pendaftaran tersebut diklasifikasikan dengan tiga model pendaftaran yang berbeda. Sesuai dengan kriteria dan keahlian dalam bidang yang digeluti.
Hal tersebut dilakukan agar lebih mudah dalam memetakan sesuai kriteria yang dibutuhkan. Menurut Bupati, pemetaan itu, pertama meliputi tingkat kompetensi akademik siswa, kedua mengenai keagamaannya, dan ketiga karena memang benar-benar tidak mampu.
“Kita cari siswa yang memang benar-benar membutuhkan. Maka dari itu, ada pengelompokan dari prestasi akademik siswa, masyarakat yang tidak mampu, dan kerohaniaan. Dengan begitu akan terjaring secara merata,” ungkapnya.
Bantuan beasiswa ini mempunyai skema lanjut-putus. Hal itu memiliki artian, jika pemkab akan membuat sistem kombinasi. Pemkab akan mengukur indeks prestasi siswa selama pertahun yang akan memungkinkan bantuan tersebut akan dilanjut atau diputus.
“Kita juga akan bantu sampai tuntas. Tapi juga dilihat peningkatan maupun penurunan siswa seperti apa. Baru dapat membuat keputusan ke depannya perihal beasiswa tersebut,” ucapnya.
Namun, dirinya juga mengatakan, jika ada yang terkena skema putus pada saat mendapat beasiswa, itu juga mempunyai opsi akan mengarahkannya ke bantuan sosial.
Lebih lanjut, kata Mudhlor, banyak prioritas. Mengingat, kondisi pandemi yang belum hilang sepenuhnya seperti saat ini. Terlebih, untuk pendidikan, tatap muka, dan efektivitasnya masih banyak diperhitungkan Pemkab Sidoarjo mengenai hal tersebut.
“Ada prioritas di sana. Jadi pemerintah harus cermat menghitung anggaran. Karena juga terbatas. Jadi harus cerdas menyikapi. Namun layanan dasar ini harus kita perjuangkan. Termasuk salah satunya pemenuhan kehidupan dasar baru pendidikan dengan skema dan sistem yang bermacam-macam,” tutupnya. (luqman)