KOTA, SIDOARJONEWS.id – Pemkab Sidoarjo menggelar Job Fair Hybrid dengan melibatkan 40 perusahaan dengan 1.800 lowongan kerja di Gedung Indoor GOR Sidoarjo, Selasa (27/5/2025).
Wakil Bupati Sidoarjo, Mimik Idayana, membuka acara tersebut dengan didampingi Ketua DPRD Sidoarjo, Abdillah Nasih dan Ketua Komisi D, Dhamroni Chudlori.
Usai seremonial pembukaan, wakil bupati yang akrab disapa Mak Mimik ini, berkeliling ke berbagai stan perusahaan yang menyediakan lowongan kerja.
Sesekali dia juga berdialog dengan para pencari kerja dan mendoakan mereka diterima kerja. “Tetap semangat ya, semoga diterima kerjanya,” ucap Wakil Bupati Sidoarjo Mimik Idayana kepada salah satu pencari kerja.
Data dari Dinas Tenaga Kerja Sidoarjo, jumlah pelamar yang mendaftar dalam bursa kerja kali ini sebanyak 5.000 orang, dengan jumlah lowongan kerja 1.800 di berbagai bidang, mulai dari staf hingga manager.
Menurut Mimik, Job Fair ini merupakan salah satu realisasi program 100 ribu lapangan kerja Subandi-Mimik. Tujuannya mempertemukan antara calon pekerja dengan perusahaan yang membutuhkan tenaga kerja.
“Disnaker juga telah berkolaborasi dengan banyak perusahaan untuk anak-anak kita bisa bekerja dengan baik,” ujarnya.
Dia menambahkan, partisipasi dari masyarakat untuk mengikuti job fair terus meningkat. Dari sebelumnya 3.500 yang ikut bursa kerja, sekarang angkanya 5.000.
“Mudah-mudahan ini bisa terus mengurangi angka pengangguran di Sidoarjo ini,” imbuhnya.
Sementara, Kepala Disnaker Sidoarjo, Ainun Amalia mengatakan bahwa job fair atau bursa kerja memang sudah menjadi agenda rutin.
Untuk meningkatkan keterserapan tenaga kerja, Disnaker berencana akan menggelar job matching. Hal ini biasanya digelar sekolah-sekolah SMK.
“Jadi job fair dan job matching ini roh-nya sama. Yaitu mempertemukan pencari kerja dengan pemberi kerja,” ungkapnya.
Selain itu, lanjut Ainun, Pemkab Sidoarjo bekerjasama dengan Balai Pelatihan Vokasi dan Produktivitas (BPVP) Sidoarjo yang berada di Tulangan.
Menurutnya BPVP ini merupakan balai latihan kerja yang cukup professional. Persentase penyerapan tenaga kerjanya hampir 80 persen. Setiap tahun, BPVP terus melakukan mapping kebutuhan industri.
“kalau beliau mengadakan pelatihan kerja selalu disesuaikan dengan kebutuhan dunia industri,” imbuhnya.
Ainun memaparkan dalam mewujudkan 100 ribu lapangan kerja seperti janji politik Subandi-Mimik tidak hanya melalui job fair, tapi banyak aspek yang ikut menunjang. Diantaranya melalui PKWT (Perjanjian Kerja Waktu Tertentu), pelatihan dan seterusnya (ipung)
[instagram-feed feed=1]