SEDATI, SIDOARJONEWS.id – Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menanggapi kericuhan yang berujung pada perusakan dan pembakaran sebagian Gedung Negara Grahadi, Surabaya, pada Sabtu (30/8) malam. Ia menegaskan bahwa dirinya tidak percaya aksi anarkis tersebut dilakukan oleh warga Jawa Timur.
“Kalau itu warga Jawa Timur, saya rasa tidak tega membakar cagar budaya. Saya yakin warga Jatim tidak mungkin tega melakukan itu,” ujar Khofifah usai menghadiri pasar murah di Kecamatan Sedati, Sidoarjo, Rabu (3/9).
Khofifah menekankan, menyampaikan aspirasi adalah hak semua warga negara yang dilindungi konstitusi. Namun, ia mengingatkan agar penyampaian pendapat dilakukan secara damai tanpa merusak fasilitas umum maupun bangunan bersejarah.
“Semua boleh menyampaikan aspirasi, semua boleh menyampaikan pendapat. Itu dijamin oleh konstitusi. Tetapi harus damai. Jangan sampai ada provokator yang menunggangi aksi,” jelasnya.
Menurutnya, halaman depan Gedung Grahadi selama ini memang kerap menjadi lokasi penyampaian aspirasi, termasuk kegiatan Kamisan. Ia menyebut, selama ini aksi berjalan tertib dan damai, sehingga kerusuhan pada Sabtu malam tidak mencerminkan karakter masyarakat Jawa Timur.
Khofifah juga mengaku sempat berinteraksi langsung dengan mahasiswa yang terlibat aksi unjuk rasa. Ia mengatakan para mahasiswa bersikap kooperatif dan terbuka saat menyampaikan tuntutannya.
“Saya duduk bersama Pak Pangdam, lalu mereka menyampaikan permintaan agar kawan-kawannya yang ditahan bisa dilepaskan. Saya langsung koordinasi dengan Kapolda, dan mereka bisa menyaksikan sendiri saat teman-temannya dilepas dan diserahkan kepada keluarga,” tuturnya.
Tak hanya itu, ia juga menyoroti adanya sejumlah pelajar berusia 15–16 tahun yang turut diamankan dalam kerusuhan. Khofifah memastikan mereka dikembalikan ke orang tua masing-masing untuk mendapat pendampingan keluarga.
“Saya sendiri yang menyerahkan anak-anak itu kembali kepada orang tuanya. Jadi bukan cerita dari orang lain, saya saksikan dan lakukan sendiri,” tegasnya.
Mantan Menteri Sosial itu pun mengajak seluruh masyarakat untuk menjaga ketenangan dan tidak mudah terprovokasi pihak-pihak yang ingin menunggangi aksi damai. “Ayo kita jaga bersama. Saya yakin warga Jawa Timur tidak akan tega merusak Grahadi,” pungkas Khofifah. (Hnf)