KOTA, SIDOARJONEWS.id – Komisi D DPRD Sidoarjo soroti permasalahan lonjakan pasien di RSUD Sidoarjo Barat. Lonjakan itu terjadi, imbas pemutusan kerja sama BPJS Kesehatan dengan RS Anwar Medika Balongbendo.
Diketahui, selama 2 minggu terakhir, jumlah kunjungan pasien memang meningkat di RSUD Sidoarjo Barat. Hal itu membuat Sekretaris Komisi D DPRD Sidoarjo Bangun Winarso angkat bicara.
Lonjakan pansien ini menurut dia tentu berkaitan dengan jumlah tenaga kesehatan yang ada di RSUD tersebut. Saat ini, kondisi RSUD Sidoarjo Barat memang membutuhkan tambahan tenaga kesehatan di sana.
Bangun menyarankan, Direksi RSUD Sidoarjo Barat, Dinas Kesehatan dan Puskesmas untuk segera duduk bersama. “Kalau menunggu tenaga kesehatan yang PPPK dan CPNS maka prosesnya akan lama,” kata Bangun Winarso saat dikonfirmasi, Selasa (16/1/2024).
Diakui atau tidak, pemutusan kerja sama BPJS dengan RS Anwar Medika memang sangat berdampak pada pelayanan kesehatan di wilayah Sidoarjo Barat.
Sedangkan, peninjauan kembali terhadap pemutusan kerjasama itu menurut dia paling cepat bisa dilakukan dalam enam bulan kedepan.
Sehingga kelengkapan fasilitas dan tenaga kesehatan di RSUD Sidoarjo Barat harus segera diperbaiki. “Jika tidak, maka akan membuat kepercayaan masyarakat akan menurun,” ungkapnya.
Legislator dari Fraksi PAN itu menyampaikan, kebutuhan tenaga kesehatan ini sangat krusial, terutama di bagian perawat dan bidan. Sejumlah skenario perekrutan tentu harus disiapkan secara matang. Semisal merekrut tenaga honorer, Pemkab menurut dia mesti membuat payung hukum khusus.
“Yang bisa dilakukan oleh Pemkab Sidoarjo adalah dengan membuat Perbup khusus rekrutmen perawat dan bidan. Kalau dokter spesialis bisa mengambil dokter tamu,” katanya.
Selain itu, politisi asal Kecamatan Krian itu juga menyarankan mengambil tenaga kesehatan dari puskesmas terdekat. Hal tersebut bisa dikoordinasikan dengan Badan Kepegawaian Daerah (BKD) dan juga Dinas Kesehatan Sidoarjo.
“Bisa nanti juga mengambil perawat dan bidan dari puskesmas terdekat untuk sementara diperbantukan di RSUD Sibar,” ujarnya.
Sebelumnya diberitakan, RSUD Sidoarjo Barat alami lonjakan pasien selama dua minggu terakhir. Di sisi lain, jumlah tenaga kesehatan yang ada di sana juga terbilang kurang untuk melakukan pelayanan.
Direktur RSUD Sidoarjo Barat dr. Abdillah Segaf Al Hadad telah melaporkan kekurangan perawat ke Bupati Sidoarjo. Dalam waktu dekat akan dibahas dengan Asisten 1 Setda Pemkab Sidoarjo. Sebab jika langsung merekrut honorer tidak bisa, terhalang aturan.
“Dimungkinkan nanti menggunakan peraturan bupati khusus rekrutmen tenaga perawat melalui BLUD. Jadi tidak akan membebani APBD Sidoarjo,” pungkasnya. (Ipung)