SIDOARJONEWS.id — SKK Migas Jabanusa – KKKS menyelenggarakan Rapat Kerja (Raker) sekuriti yang dihadiri oleh TNI yang di wilayahnya terdapat operasi minyak dan gas bumi. Ini untuk menjangkau lebih banyak pemangku kepentingan dan agar rapat kerja ini diselenggarakan dalam dua gelombang yakni di Uluwatu, Bali pada 12 Oktober 2023 dan 18 Oktober 2023 di Daerah Istimewa Yogyakarta.
Ini dalam rangka mendukung target produksi minyak 1 Juta Barel Minyak per Hari (Barel Oil per Day – BOPD), gas 12 juta kubik kaki per hari (Billion Cubic Feet per Day – BCFD) dan nilai investasi sebesar 186.7 miliar USD.
Selain itu, hal ini diwujudkan sebagai jawaban atas tantangan dalam pelaksanaan kegiatan operasional KKKS dan SKK Migas di bidang sekuriti. Oleh karena itu, kegiatan ini dipandang perlu untuk senantiasa meningkatkan komunikasi, koordinasi, dan kolaborasi aktif di daerah antara Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Perwakilan Wilayah Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara (Jabanusa) – Kontraktor Kontrak Kerjasama (KKKS) dan pemangku kepentingan pengamanan dalam hal ini Tentara Nasional Republik Indonesia (TNI).
Rapat Kerja di Uluwatu dihadiri oleh Lanal Batuporon, Kodim Bangkalan, Kodim Sampang, Kodim Pamekasan, Kodim Sumenep dan Kodim Pasuruan. Dengan jumlah peserta sejumlah 50 orang dari TNI, SKK Migas dan KKKS.
Sedangkan dalam penyelenggaraan Rapat Kerja di Daerah Istimewa Yogyakarta dihadiri oleh Kodam V Brawijaya, Kodam IV Diponegoro, Kodim Gresik, Kodim Lamongan, Kodim Grobogan, Lanal Semarang, Kodim Blora, Kodim Tuban, Kodim Bojonegoro, Kodim Rembang. Dengan jumlah peserta 65 orang yang juga melibatkan SKK Migas dan KKKS sebagaimana rapat di Uluwatu, Bali.
Sebagai pembicara utama adalah Staf Ahli Mayjend TNI, Andrey Satwika Yogaswara, dan pemateri di sisi SKK Migas adalah Manajer Sekuriti KKKS, Rudi Fajar, disamping itu Manajer sekuriti KKKS wilayah Jabanusa juga turut memberikan paparan tentang pengkinian status keamanan di wilayah kerja masing-masing.
“Tugas yang diemban SKK Migas merupakan tugas yang dibebankan oleh negara, pun begitu pula tugas KKKS oleh karena itu kegiatan tersebut bersifat strategis nasional,” kata Mayjend TNI, Andrey Satwika Yogaswara, yang akrab disapa Yogas tersebut, Kamis, (26/10/2023).

Yogas menambahkan, bahwa keseimbangan tugas sangat penting untuk keberlangsungan industri migas, keseimbangan tugas antara SKK Migas – KKKS dan TNI. Jika keseimbangan terwujud, maka kinerja masing-masing fungsi akan optimal sehingga target nasional pun tercapai.
Pada kesempatan ini Rudi Fajar berbagi tentang kendala umum yang dihadapi KKKS di lapangan antara lain, permasalahan sosial, pencurian aset, illegal tapind, illegal drilling, rumitnya perizinan, dan kondisi alam.
Namun, dia juga mengapresiasi tren kemanan yang terus mengarah pada arah yang baik. Rudi
mengatakan, bahwa dalam dekade ini, keamanan di wilayah kerja di seluruh Indonesia cenderung kondusif, minim gangguan dan jika ada gangguan pun dapat diselesaikan dengan baik tanpa ter-eskalasi pada gangguan yang lebih besar.
Rudi juga menyampaikan, bahwa hal ini bukan hanya kerja satu pihak, namun, merupakan sinergi dari para pihak yang terdiri dari SKK Migas – KKKS dan aparat keamanan dalam hal ini TNI.
Pada sesi berikutnya, para manajer sekuriti KKKS kompak mengapresiasi kinerja aparat keamanan dalam merespons setiap gangguan yang terjadi di lapangan, namun, hal ini masih dapat ditingkatkan lagi dengan mengoptimalkan Pembinaan Teritorial (Binter).
Karena Binter dianggap menjangkau masyarakat sehingga isu yang terjadi dapat diminimalisir pada kesempatan pertama.
Di sesi penutup, Manajer Senior Operasi Perwakilan Jabanusa, Asyhad, berpesan agar KKKS untuk senantiasa menjalin hubungan baik dengan pemangku kepentingan aparat kemananan TNI di sekitar daerah operasi terdekat.
“Hubungan baik agar dapat terus dijaga, komunikasi dioptimalkan. Tidak hanya komunikasi formal, namun komunikasi informal pun dapat mempunyai efek yang besar jika dilaksanakan dengan konsisten” tutur Asyhad.
Dia akhir sesi, Asyhad menekankan, bahwa keamanan sektor migas yang diperkuat juga memberikan keuntungan bagi investasi dalam industri ini. Dengan situasi yang lebih aman, investor cenderung lebih percaya diri untuk berinvestasi di sektor migas Indonesia yang ujung-ujungnya akan membuat negara kita lebih berdaya di sektor energi migas. (*/Ardian)