Sepanjang 2024, Tercatat Ada 534 Kebakaran di Sidoarjo
KOTA, SIDOARJONEWS.id – Sepanjang tahun 2024, Damkar Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sidoarjo mencatat angka kebakaran yang masih cukup tinggi di wilayah Kota Delta Ini. Sebanyak 543 kejadian kebakaran tercatat sepanjang tahun kemarin.
Meskipun angka kebakaran sedikit menurun dibandingkan dengan tahun sebelumnya yakni 538, namun angka 534 kasus masih terhitung signifikan.
Dalam keterangannnya, Kepala BPBD Sidoarjo, Mustain Baladan, menjelaskan bahwa dari total kejadian kebakaran yang terjadi pada tahun 2024, penurunan hanya terjadi lima kasus dibandingkan tahun 2023.
“Tahun ini kami mencatat 543 kebakaran, turun lima kasus dari tahun lalu,” ujar Mustain.
Menurutnya, penyebab utama kebakaran di Sidoarjo sebagian besar disebabkan oleh kelalaian manusia. “Faktor penyebab kebakaran paling banyak berasal dari korsleting listrik, penggunaan kompor yang tidak diawasi, serta kebiasaan membakar sampah di lahan terbuka. Faktor-faktor kelalaian ini menjadi penyumbang terbesar terhadap jumlah kebakaran yang terjadi di kota ini,” ungkapnya.
Di antara kecamatan yang tercatat, Krian menduduki posisi teratas dengan 76 kasus kebakaran, diikuti oleh Taman dengan 52 kejadian. Sementara itu, Kecamatan Prambon tercatat sebagai wilayah dengan jumlah kebakaran terendah, hanya terjadi 7 kejadian.
Selain itu, Mustain menjelaskan, bahwa tingginya angka kebakaran di Krian dipengaruhi oleh faktor kepadatan penduduk dan banyaknya pemukiman serta pertokoan.
“Lahan kosong yang cukup banyak di Krian juga menjadi salah satu faktor pendukung tingginya jumlah kebakaran,” kata Mustain.
Tak hanya itu saja, BPBD Sidoarjo juga mencatat adanya 5 korban jiwa dan 77 orang terluka akibat kebakaran di sepanjang tahun 2024. Jumlah ini hampir sama dengan data tahun sebelumnya, yang menunjukkan bahwa meskipun ada upaya pencegahan, dampak kebakaran terhadap masyarakat tetap signifikan.
“Kami terus berupaya agar kejadian kebakaran tidak menelan korban lebih banyak lagi,” ujar Mustain.
Salah satu jenis objek yang paling sering terbakar adalah lahan kosong, dengan 378 kejadian. Kebakaran di area terbuka seperti lahan tebu dan tanah kosong menjadi penyumbang terbesar.
Selain itu, kebakaran rumah dan tempat usaha juga cukup tinggi, dengan masing-masing tercatat 77 dan 51 kejadian. Untuk mengurangi angka kebakaran, BPBD Sidoarjo terus meningkatkan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat terkait penggunaan Alat Pemadam Api Ringan (APAR) serta pentingnya pengecekan keamanan.
“Kami juga rutin mengadakan pelatihan mitigasi kebakaran sebagai upaya pencegahan,” tutup Mustain. (Hnf)