KOTA, SIDOARJONEWS.id — Dinas Perumahan Permukiman Cipta Karya dan Tata Ruang (P2CKTR) Sidoarjo berkolaborasi dengan Sapma Pemuda Pancasila Sidoarjo meluncur program tali asih bedah rumah.
Bedah rumah tidak layak huni di Kelurahan Pekauman, Kecamatan Sidoarjo, itu dilakukan dengan gotong royong. Dinas menyiapkan design rumah sesuai standar, Sapma PP dukung tenaga dan sumber daya lainnya.
“Kami berharap melalui program ini, banyak keluarga di Sidoarjo dapat merasakan peningkatan kualitas hidup yang signifikan. Rumah yang layak huni merupakan salah satu kebutuhan dasar yang harus dipenuhi,” ujar Kabid Cipta Karya dan Tata Ruang Sidoarjo, Slamet Budianto, Kamis (4/7/2024).
Semangat gotong royong digelorakan dalam program ini. Saling membantu sesama, memperkuat rasa kebersamaan dan solidaritas di kalangan masyarakat Sidoarjo.
Sementara itu, Ketua Sapma Pemuda Pancasila Sidoarjo, Andry Harmoko, mengatakan, program bedah rumah tali asih ini diharapkan banyak keluarga yang akan mendapatkan manfaat langsung, merasakan perubahan positif dalam kehidupan mereka.
Dengan semangat yang sama, berharap dapat menciptakan lingkungan tempat tinggal yang lebih baik dan layak huni bagi seluruh warga Kabupaten Sidoarjo.
“Ternyata banyak masyarakat Sidoarjo yang kurang mampu dan sangat membutuhkan bantuan. Di tengah upaya pemerintah kabupaten yang gencar mempercantik wajah kota, kenyataannya masih banyak warga yang memerlukan uluran tangan,” ujarnya .
Melihat kondisi ini, lanjut Andry, pihaknya merasa sedih. Ternyata, dibalik kemajuan infrastruktur, ada tanggung jawab besar untuk membantu sesama yang membutuhkan.
“Ya Allah, berikanlah kami rezeki yang barokah, rezeki yang bermanfaat untuk bisa membantu saudara-saudara kita yang membutuhkan, Aamiin,” ujarnya.
Andry juga mengungkapkan, terimakasih kepada semua pihak yang telah urun rembuk, berbagi rezeki dalam membantu saudara kita yang sedang membutuhkan.
“Kepedulian dan bantuan ini sangat berarti bagi mereka yang sedang dalam kesulitan. Semoga dengan bantuan ini, beban mereka dapat sedikit berkurang dan kehidupan mereka menjadi lebih baik,” pungkasnya. (ipung)