Minggu, Desember 21, 2025
BerandaPemerintahanPasca IGD Tergenang, Bupati Sidoarjo Sidak RSUD dan Temukan Ini

Pasca IGD Tergenang, Bupati Sidoarjo Sidak RSUD dan Temukan Ini

 

KOTA, SIDOARJONEWS.id – Bupati Sidoarjo H. Subandi SH, M.Kn melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke Instalasi Gawat Darurat (IGD) RSUD N.T Notopuro, Minggu (21/12/2025), menyusul peristiwa banjir yang sempat menggenangi area pelayanan rumah sakit akibat hujan deras yang mengguyur wilayah Sidoarjo pada Sabtu sore. Sidak tersebut dilakukan untuk memastikan kondisi pelayanan kesehatan pascabanjir sekaligus mengidentifikasi penyebab genangan agar tidak kembali terulang.

Hujan dengan intensitas cukup tinggi pada Sabtu sore menyebabkan air meluap hingga masuk ke area IGD RSUD N.T Notopuro. Genangan air tersebut sempat mengganggu aktivitas pelayanan medis, mengingat IGD merupakan salah satu fasilitas vital yang harus beroperasi selama 24 jam tanpa gangguan.

Dalam kunjungannya, Bupati Subandi meninjau langsung kondisi ruang IGD, jalur drainase di lingkungan rumah sakit, serta sistem pembuangan air yang bermuara ke sungai di sekitar kawasan RSUD. Peninjauan dilakukan secara menyeluruh guna mengetahui secara pasti faktor-faktor yang memicu terjadinya banjir.

“Dengan sidak ini saya ingin melihat langsung kondisi di lapangan pasca banjir kemarin. Kita cek bagaimana sistem pembuangan airnya, apa yang menyebabkan air sampai masuk ke IGD. Setelah dilihat langsung, baru bisa ditentukan langkah konkret yang harus diambil oleh pemerintah,” ujar Bupati Subandi.

Ia juga menegaskan, bahwa persoalan banjir di lingkungan rumah sakit tidak bisa dianggap sepele. Menurutnya, gangguan sekecil apa pun terhadap layanan kesehatan harus menjadi perhatian serius, karena menyangkut keselamatan dan kenyamanan masyarakat yang membutuhkan pelayanan medis cepat.

Bupati juga menyampaikan bahwa penanganan masalah ini akan dilakukan melalui kajian bersama antara Pemerintah Kabupaten Sidoarjo dan manajemen RSUD N.T Notopuro. Langkah tersebut diperlukan agar solusi yang diambil tidak bersifat sementara, melainkan mampu menyelesaikan persoalan secara menyeluruh.

“Penanganannya harus kita kaji bersama. Tidak hanya dari sisi rumah sakit, tetapi juga pemerintah daerah. Tujuannya agar pelayanan di RSUD tidak kembali terganggu akibat banjir di kemudian hari,” tegasnya.

Berdasarkan laporan yang diterima, pelayanan di IGD RSUD N.T Notopuro sempat mengalami gangguan selama kurang lebih dua jam saat banjir terjadi. Meski demikian, Bupati mengapresiasi respons cepat pihak rumah sakit yang tetap berupaya memberikan pelayanan maksimal kepada pasien sambil melakukan penanganan darurat untuk mengatasi genangan air.

“Memang sempat ada gangguan, namun pihak rumah sakit tetap berusaha melayani pasien sebaik mungkin dan mencari solusi agar air segera surut,” ucapnya.

Selain meninjau area internal rumah sakit, Bupati Subandi juga mengecek langsung kondisi sungai yang menjadi saluran pembuangan air dari kawasan RSUD. Dari hasil peninjauan tersebut, ia menemukan adanya sejumlah bangunan yang berdiri di sempadan sungai serta kondisi drainase yang dinilai belum berfungsi secara optimal.

Menanggapi hal itu, Bupati menginstruksikan Dinas PU Bina Marga untuk segera mengambil langkah tegas dan terukur. Salah satunya dengan menertibkan bangunan yang berdiri di bantaran sungai karena berpotensi menghambat aliran air dan memicu banjir.

Ia menekankan pentingnya mengembalikan fungsi bantaran sungai sesuai ketentuan, yakni minimal dua meter dari bibir sungai harus bebas dari bangunan. Hal ini juga diperlukan agar proses normalisasi sungai dapat dilakukan tanpa kendala apabila sewaktu-waktu dibutuhkan alat berat.

“Perlu dilakukan peninjauan di lapangan. Jika normalisasi sungai membutuhkan alat berat, jangan sampai terhambat oleh bangunan-bangunan di bantaran sungai,” tegas Bupati.

Lebih lanjut, Bupati Subandi mengimbau, agar masyarakat yang tinggal di sekitar sungai agar tidak mendirikan bangunan di bibir sungai atau bahkan di atas aliran sungai. Ia mengingatkan bahwa dampak banjir tidak hanya merugikan warga sekitar, tetapi juga dapat mengganggu kepentingan masyarakat luas, terutama jika sampai berdampak pada fasilitas pelayanan publik seperti rumah sakit.

“Nanti akan kita lakukan sosialisasi dan penelusuran kepada masyarakat yang tinggal di bantaran sungai. Jangan sampai membuat bangunan di bibir sungai. Kalau banjir terjadi, yang dirugikan bukan hanya masyarakat sekitar, tetapi juga pelayanan publik,” katanya.

Sebagai langkah antisipasi jangka pendek, Bupati juga meminta Dinas PU Bina Marga untuk menambah kapasitas pompa air di kawasan rawan genangan. Dengan tambahan pompa, diharapkan air dapat segera disedot saat hujan deras kembali terjadi sehingga tidak sampai masuk ke area pelayanan rumah sakit.

Melalui sidak ini, Pemerintah Kabupaten Sidoarjo menegaskan komitmennya untuk menjaga kualitas dan keberlangsungan pelayanan publik, khususnya di sektor kesehatan. Evaluasi menyeluruh terhadap sistem drainase, sungai, dan lingkungan sekitar RSUD N.T Notopuro diharapkan mampu mencegah terulangnya banjir yang dapat mengganggu layanan medis bagi masyarakat.

(Yard)

BERITA LAINNYA

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

IKUTI

9,213FansSuka
27,006PengikutMengikuti
36,700PengikutMengikuti
0PelangganBerlangganan

BERITA POPULER