KOTA, SIDOARJONEWS.id – Empat hari sudah sekolah-sekolah di Sidoarjo melaksanakan pembelajaran daring sesuai imbauan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dispendikbud) setempat. Kebijakan ini diterapkan karena situasi keamanan nasional yang dinilai belum kondusif.
Meski berjalan tanpa kendala berarti, sejumlah guru dan siswa mengaku pembelajaran daring belum seefektif tatap muka. Kepala SDN Pucang III, Asiyah, menyampaikan bahwa banyak wali murid merasa kesulitan saat harus mendampingi anak-anak belajar dari rumah.
“Sebagai guru dan wali murid, kami sama-sama merasakan belajar daring kurang efektif. Lebih baik tatap muka. Kondisi siswa berbeda-beda, banyak orang tua yang akhirnya merasa pusing mendampingi anak,” ujarnya, Kamis (04/09/2025).
Menurut Asiyah, pembelajaran tatap muka lebih mudah dikontrol. Ia menilai, saat daring seringkali siswa tidak fokus dan bahkan ada yang justru bermain game ketika jam pelajaran berlangsung. “Kalau tatap muka jelas lebih terarah,” tambahnya.
Sementara itu, siswa kelas enam SDN Magersari, Muhammad Arjuna Alkhalifi, mengaku lebih menyukai belajar secara langsung di kelas. “Lebih enak belajar di sekolah karena bisa ketemu teman-teman. Kalau daring malah bosan di rumah,” ungkap Arjuna.
Arjuna sering belajar daring bersama adiknya, Almeera Andrena Humaira, yang masih duduk di kelas satu SDN Magersari. Mereka biasanya didampingi orang tua saat mengerjakan tugas. “Kalau di rumah aku ditemani adik, jadi belajar sama-sama,” katanya.
Menanggapi hal itu, Kepala Dispendikbud Sidoarjo, Tirto Adi, mengatakan pihaknya akan melakukan evaluasi di akhir pekan. “Kami masih menunggu hasil evaluasi sampai Sabtu (6/8) besok, bagaimana perkembangannya,” jelas Tirto.
Ia menambahkan, sejauh ini pelaksanaan daring selama tiga hari berlangsung lancar tanpa keluhan serius. “Alhamdulillah, aman. Belum ada laporan keluhan dari sekolah maupun siswa,” pungkasnya. (Hnf)
