KOTA, SIDOARJONEWS.id – Seiring dengan berakhirnya masa PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar), Kabupaten Sidoarjo kini memasuki masa transisi menuju new normal.
Menanggapi fase ini, Sullamul Hadi Nurmawan, anggota DPRD Sidoarjo mengatakan bahwa masa transisi menuju new normal sebaiknya tidak dianggap sebagai bahwa kehidupan sudah pulih dari pandemi covid-19.
“Sekarang masuk fase transisi menuju new normal. Sementara, virusnya belum hilang. Ini sesuatu yang harus kita waspadai betul,” kata pria yang akrab dipanggil Mas Wawan itu dalam program bincang Ngopi Sidoarjo (Ngobrol Pintar di Sidoarjo) yang digelar Sidoarjonews.id beberapa waktu lalu.
Wawan mengatakan, dia sendiri masih cukup was-was ketika harus kembali beraktivitas, baik sebagai anggota dewan maupun sebagai pengusaha. Pasalnya, dia melihat belum ada sinkronisasi antara kebijakan pemerintah dengan pola pikir di masyarakat kebanyakan.
“Dalam hal ini tidak ada yang salah. Memang perlu waktu yang panjang untuk melakukan edukasi kepada seluruh pihak, terutama oleh pemerintah,” lanjutnya.
Wawan beranggapan, sebenarnya Sidoarjo belum layak untuk masuk ke era new normal. Apalagi dengan melihat peta sebaran yang ada, masih sangat memungkinkan terjadi penularan.
“Tetapi, siap atau tidak siap, harus siap. Masa transisi ini harus kita manfaatkan untuk benar-benar siap memasuki new normal,” imbuhnya.
Di sisi lain, Wawan sepakat dengan kebijakan Pemkab Sidoarjo untuk memaksimalkan upaya pencegahan penyebaran covid-19 dengan menjadikan kampung-kampung dan desa-desa sebagai pusat gerakannya.
Namun dia mengingatkan, pemerintah kabupaten Sidoarjo perlu menyiapkan petunjuk pelaksanaan (juklak) dan petunjuk teknis (juknis) yang detil.
“Juklak dan juknis yang detil untuk mengatur apa yang harus dilakukan oleh RW, harus ada. Ayo didetilkan sendiri di kampung-kampung dan desa-desa, supaya bisa maksimal upaya pencegahan penyebaran covid-19 di tingkat desa,” pungkasnya. (hut)