KOTA, SIDOARJONEWS.id — M Sholichul Umam atau yang akrab disapa Mas Umam menjadi salah satu kandidat calon wakil bupati Sidoarjo dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).
Mas Umam yang berlatarbelakang aktivis, mengusung tagline “Sidoarjo Maslachah” itu yakin dapat diterima semua kalangan. Tidak ada konflik kepentingan.
Dia menilai kondisi Sidoarjo sedang tidak baik-baik saja. Butuh pemimpin yang berani membuat terobosan-terobosan demi kemajuan pembangunan untuk mensejahterakan rakyat.
“Sidoarjo ini butuh penanganan khusus. Dalam hal ini perlu pemimpin yang berlatarbelakang aktivis untuk bisa menggerakkan semua potensi yang ada disini. Mulai dari desa sampai kota,” ucap M Sholichul Umam dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (25/4/2024).
Kemudian pergeseran persepsi masyarakat yang melihat calon kuat dinilai dari kemampuan logistik. Urusan ide, gagasan dan komitmen memajukan sebuah daerah menjadi nomor sekian.
Tak heran jika kursi legislatif banyak di duduki kalangan pengusaha ataupun bekas kepala desa.
“Inilah yang disebut apatisme akut. Siapa yang beruang, dia yang menang. Persepsi yang keliru itu harus diluruskan,” ungkapnya.
Dia kembali menegaskan komitmennya untuk Sidoarjo Maslachah dengan memilih pemimpin yang memiliki gagasan perubahan untuk pembangunan kota delta melaju lebih cepat dan melompat lebih tinggi.
“Kami akan keliling ke pelosok-pelosok Sidoarjo berdiskusi, duduk bersama dengan aktivis-aktivis kampung untuk Sidoarjo Maslachah,” ujarnya.
Minimnya Figur Pemimpin Perubahan
Minimnya regenerasi pada tokoh-tokoh politik yang masih di isi oleh wajah-wajah lama menjadi salah satu faktor lambatnya pembangunan di wilayah Kabupaten Sidoarjo.
Wajah-wajah lama dengan rekam jejaknya yang sarat konflik kepentingan diantara mereka membuat pembangunan dalam rangka mensejahterakan masyarakat semakin tersendat.
“Jika hal ini tetap dibiarkan. Saya yakin tidak akan ada perubahan, yang ada hanya dendam kesumat yang tidak berkesudahan,” terangnya.
Egoisme elit politik yang ringkih, dimana hampir seluruh ketua partai politik (parpol) di Kabupaten Sidoarjo tidak memiliki kekuatan ideologi yang tinggi. Antara panggung depan dan panggung belakang tidak sama atau inkonsisten.
“Setidaknya itulah yang terlihat hari ini, pemimpin-pemimpin yang ringkih. Hari ini Sidoarjo butuh pemimpin yang berani, jika tidak mau disebut gila,” ujarnya.
“Dari sekian banyak problematika yang ada di Sidoarjo, saya menjadi teringat apa yang disampaikan oleh Gus Dur. Mengutip kaidah ushul fiqh bahwa politik adalah tashorruful imam ‘ala raiyah, manutun bil maslachah,” tambahnya. (Ipung)
FOTO: M Sholichul Umam Bakal Calon Wakil Bupati Sidoarjo saat menyampaikan visi misi di Kantor DPC PKB Sidoarjo/Foto: Ipung Syaiful