BUDURAN, SIDOARJONEWS.id – Operasi pencarian dan pertolongan korban reruntuhan bangunan Pondok Pesantren (Ponpes) Al-Khoziny di Kabupaten Sidoarjo terus dilakukan tanpa henti selama 24 jam. Tim SAR gabungan kembali menemukan sembilan jenazah baru dari bawah material bangunan yang masih menumpuk di lokasi kejadian pada Sabtu malam.
Kepala Kantor SAR Surabaya, Nanang Sigit P. H., S.IP., M.M., selaku On Scene Coordinator (OSC) di lapangan menyampaikan, bahwa seluruh unsur SAR gabungan tetap berkomitmen melakukan pencarian hingga seluruh korban berhasil ditemukan.
“Kami bekerja siang dan malam dengan membagi sektor pencarian. Malam ini kami berhasil mengevakuasi sembilan jenazah dari beberapa titik yang sebelumnya terdeteksi melalui peralatan sensor,” ujar Nanang , Sabtu, (04/10/2025) malam.
Menurut penjelasan Nanang, korban pertama yang ditemukan malam ini merupakan korban ke-31 secara keseluruhan. Jenazah tersebut dievakuasi dari sektor A1 sekitar pukul 21.15 WIB. Selanjutnya, tiga jenazah berikutnya—yakni korban ke-32, 33, dan 34—berhasil ditemukan di sektor A3 antara pukul 22.00 hingga 22.46 WIB. Tidak lama kemudian, penemuan berlanjut dengan evakuasi korban ke-35 hingga ke-37 di sektor yang sama pada pukul 22.57, 22.59, dan 23.01 WIB.
Tim SAR terus berupaya melanjutkan pencarian hingga menjelang tengah malam. Di sektor A3 pula, petugas menemukan dua jenazah terakhir malam ini—korban ke-38 dan ke-39—masing-masing pada pukul 23.26 dan 23.29 WIB.
Seluruh korban langsung dievakuasi menuju pos identifikasi DVI Polri di RS Bhayangkara Polda Jatim untuk proses identifikasi.
Dengan penemuan tersebut, total korban yang berhasil dievakuasi pada hari Sabtu mencapai 12 orang, termasuk 9 di antaranya ditemukan pada malam hari.
Jadi, secara keseluruhan, hingga hari keenam operasi, jumlah korban mencapai 130 orang. Dengan rincian: 104 orang selamat dan 26 meninggal dunia. Dari total korban meninggal, sebanyak 21 jenazah masih dalam proses identifikasi.
Nanang menambahkan, tim SAR gabungan yang terdiri dari Basarnas, TNI, Polri, BPBD, PMI, serta unsur relawan tetap akan melanjutkan operasi pencarian hingga seluruh korban terangkat dari reruntuhan.
“Kami terus berkoordinasi dengan semua pihak di lapangan. Target utama kami adalah memastikan tidak ada lagi korban yang tertinggal di area reruntuhan,” tegasnya.
Suasana haru masih menyelimuti lokasi tragedi. Hingga larut malam, sorotan lampu alat berat dan suara mesin eskavator terus terdengar di tengah upaya tak kenal lelah para petugas. (Ard)
