BUDURAN, SIDOARJONEWS.id – Upaya pencarian korban ambruknya bangunan Pondok Pesantren (Ponpes) Al-Khoziny di Buduran, Sidoarjo, terus dilakukan hingga hari kelima. Tim SAR gabungan kembali mengevakuasi tiga korban dari sektor A2, tepatnya di area tempat wudhu, pada Jumat (3/10/2025).
Kepala Kantor Basarnas Surabaya, Nanang Sigit, dalam keterangannya menyebutkan, korban pertama berhasil dievakuasi pada pukul 07.30 WIB, disusul korban kedua enam menit kemudian, yakni pukul 07.36 WIB. Tidak berselang lama, sekitar pukul 10.17 WIB, tim kembali menemukan satu korban tambahan di sisi timur sektor A2.
“Dengan demikian, total tiga korban berhasil dievakuasi dari sektor yang sama pada pagi hingga siang hari ini,” ucapnya, Jum’at, (03/10/2025).
Selain itu, tambahnya, bahwa fokus pencarian hari ini dipusatkan pada sisi utara bangunan. Untuk identitas pasti 3 jenazah tersebut masih belum diketahui.
“Area utara relatif aman karena tidak terintegrasi dengan struktur utama, sehingga proses pembersihan puing lebih memungkinkan. Harapan kami, titik-titik yang sudah teridentifikasi bisa segera membuahkan hasil evakuasi korban lainnya,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto dalam keterangan terpisah mengungkapkan, hingga hari Kamis kemarin, jumlah korban yang sudah dievakuasi mencapai 108 orang, dengan lima di antaranya meninggal dunia. Meski begitu, masih terdapat 59 orang hilang yang datanya sudah diverifikasi melalui identitas dan foto.
Berdasarkan analisis kondisi lapangan, korban yang masih tertimbun tersebut diduga kuat tidak lagi menunjukkan tanda-tanda kehidupan.
“Secara ilmu pengetahuan medis dan kondisi runtuhan, memang sangat kecil kemungkinan ada tanda kehidupan. Namun tim gabungan tetap bekerja tanpa henti. Sejak kemarin sore sampai pagi ini, kami masih memberi waktu penuh untuk pencarian,” ujar Suharyanto, Kamis (02/10/2025) kemarin.
Hingga kini, BNPB baru mengidentifikasi 15 titik potensial tempat korban tertimbun. Beberapa di antaranya sudah berhasil dievakuasi, namun masih ada titik yang belum bisa dipastikan secara akurat.
Tim gabungan ini melibatkan Basarnas, TNI, Polri, BPBD, relawan, dan unsur masyarakat terus berupaya keras agar proses evakuasi berjalan cepat dan aman. (Ard)