KOTA, SIDOARJONEWS.id — Dinas Sosial Kabupaten Sidoarjo menyebut keputusan mendirikan dapur umum untuk memenuhi kebutuhan makanan warga isoman di shelter sudah melalui pembahasan yang sangat matang di internal Pemkab Sidoarjo.
Ungkapan tersebut keluar pasca adanya inspeksi mendadak (sidak) yang dilakukan Komisi D DPRD Sidoarjo beberapa waktu lalu terhadap dapur umum yang didirikan Dinsos Sidoarjo tersebut.
Kepala Dinas Sosial Kabupaten Sidoarjo Tirto Adi menyatakan, sebelum mengeksekusi sebuah program, dinas harus merapatkan terlebih dahulu konsepnya dengan internal pemerintah daerah. Sehingga berjalannya sebuah program nantinya bisa optimal.
“Pemerintah ini sudah hadir dalam penanganan pandemi ini. Baik itu untuk warga yang isoman di rumah atau yang di shelter. Semua itu dirapatkan terlebih dahulu,” ucap Tirto, Jumat (30/7/2021).
Menurut Tirto, dalam rapat internal pemkab itu, pembahasan yang dilakukan dimulai dari lingkup permasalahan yang paling mendasar, yakni pemetaan pasien yang menjalani isolasi. Semuanya dibahas secara detail hingga akhirnya dihasilkan kesepakatan tersebut.
“Pemetaannya kan begini, yang bergejala sedang hingga berat ke rumah sakit, sedang yang ringan bisa di rumah atau di shelter. Warga yang isoman di shelter itu, sudah diputuskan dalam rapat kami fasilitasi makanan. Nah sedangkan yang di rumah itu kan kami sudah berikan sembako. Jadi sudah semua tercover,” katanya.
Ditanya terkait usulan untuk memberdayakan warung-warung di desa guna memenuhi kebutuhan makanan warga yang isoman di rumah, Tirto menyatakan hal tersebut masih belum diperlukan. Sebab, jumlah warga yang menjalani isoman di shelter saat ini masih bisa dicukupi kebutuhannya melalui dapur umum tersebut.
“Kemarin juga saat hearing ditanyakan kenapa gak buka dapur umum di tiap kecamatan. Kami sepakat terkait konsep pemberdayaan ini. Cuman kan gak bisa semudah itu,” pungkasnya. (Dimas)