Cegah Penyakit Menular, Ribuan Warga Binaan Lapas Porong Jalani Pemeriksaan TBC

0
112
Petugas saat melakukan upaya screening/Foto: istimewa
Petugas saat melakukan upaya screening/Foto: istimewa

PORONG, SIDOARJONEWS.id – Upaya menjaga kesehatan di lingkungan pemasyarakatan terus digalakkan. Lapas Kelas I Surabaya atau yang lebih dikenal dengan Lapas Porong, Sidoarjo, menggelar pemeriksaan kesehatan massal melalui kegiatan Active Case Finding (ACF) Tuberkulosis (TBC) dengan metode Chest X-Ray (CXR) atau rontgen dada.

Sebanyak 1.165 warga binaan telah mengikuti pemeriksaan tersebut, dan jumlahnya akan bertambah lagi sebanyak 187 orang pada Jumat (10/10). Pemeriksaan ini dilakukan untuk mendeteksi dini kemungkinan penularan TBC di lingkungan lapas yang padat penghuni.

“Kami menyadari bahwa lingkungan hunian di dalam lapas memiliki risiko tinggi terhadap penyakit menular seperti TBC. Karena itu, kegiatan ACF ini kami laksanakan untuk mendeteksi secara dini sekaligus memberikan penanganan tepat bagi warga binaan yang berisiko,” ujar Kalapas Kelas I Surabaya, Sohibur Rachmat, Jumat (10/10).

Kegiatan ACF ini merupakan bagian dari program nasional yang digelar serentak di 532 Lapas, Rutan, dan LPKA di seluruh Indonesia di bawah koordinasi Ditjen Pemasyarakatan dan Kementerian Kesehatan. Di Lapas Porong sendiri, pemeriksaan telah berjalan selama empat hari dengan tahapan mulai dari pendaftaran, skrining gejala, pemeriksaan rontgen, evaluasi dokter, hingga pengumpulan spesimen dahak.

Hasil pemeriksaan saat ini masih direkap oleh tim medis. Bagi warga binaan yang terindikasi memiliki risiko TBC, akan diarahkan untuk mengikuti Terapi Pencegahan Tuberkulosis (TPT) sesuai arahan Kementerian Kesehatan. “Kami ingin memastikan seluruh warga binaan mendapatkan layanan pemeriksaan kesehatan yang komprehensif dan berkelanjutan,” tambah Sohibur.

Menurutnya, kesehatan warga binaan menjadi bagian penting dari pembinaan di dalam lapas. “Ini bagian dari komitmen kami untuk menciptakan lapas yang bersih, sehat, dan manusiawi. Kesehatan adalah hak semua orang, termasuk warga binaan,” tegasnya.

Program ini juga menjadi langkah nyata mendukung target eliminasi TBC nasional tahun 2030. Dengan deteksi dini dan penanganan tepat, diharapkan lingkungan lapas di Sidoarjo benar-benar bebas dari penyebaran penyakit menular. (Hnf)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini