Jumat, Desember 19, 2025
BerandaPemerintahanBupati Subandi Turun ke Genangan Tambak Sawah–Tambakrejo: Temukan Penyebab Air Tak Surut

Bupati Subandi Turun ke Genangan Tambak Sawah–Tambakrejo: Temukan Penyebab Air Tak Surut

 

WARU, SIDOARJONEWS.id — Bupati Sidoarjo H. Subandi melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke dua titik banjir yang terjadi di kawasan perbatasan Desa Tambak Sawah dan Tambakrejo, Kecamatan Waru, pada Senin (24/11/2025) sore. Kehadiran orang nomor satu di Kabupaten Sidoarjo itu menjadi perhatian warga karena genangan air di lokasi sudah menghambat akses jalan dan dikhawatirkan meluber ke permukiman jika tidak segera ditangani.

Sidak tersebut dilakukan Bupati Subandi bersama beberapa pejabat terkait, yaitu Kepala Dinas PU Bina Marga dan Sumber Daya Air (DPU BM SDA) Dwi Eko Saptono serta Dandim 0816 Sidoarjo Letkol Czi Sobirin Setio Utomo. Ketiganya meninjau langsung sumber permasalahan untuk memastikan langkah penanganan yang ditempuh benar-benar efektif.

Setibanya di lokasi, Bupati Subandi segera mengecek titik-titik yang diduga menjadi pemicu air lambat surut. Genangan setinggi lutut orang dewasa itu telah membuat kendaraan harus melintas perlahan dan beberapa pengendara motor memilih memutar arah demi menghindari risiko mogok. Beberapa warga sekitar juga tampak resah melihat air yang mendekati halaman rumah mereka.

Bupati Subandi menjelaskan, bahwa penanganan cepat wajib dilakukan agar aktivitas masyarakat tidak terhambat dan air tidak semakin meluas. Menurutnya, setiap titik banjir yang muncul di kawasan padat penduduk harus segera diidentifikasi penyebabnya, baik dari faktor teknis saluran air maupun perilaku masyarakat yang kurang peduli kebersihan lingkungan.

“Penanganan banjir harus cepat, tepat, dan efektif. Kita memastikan penyebab air tidak surut dapat ditangani dengan benar sehingga genangan tidak semakin meluas dan tidak mengganggu aktivitas warga,” tegas Bupati Subandi saat berada di lokasi.

Dalam dialog langsung dengan warga, Bupati Subandi menerima sejumlah keluhan terkait kondisi saluran air yang sering tersumbat serta aliran sungai yang mulai menyempit. Warga mengeluhkan bahwa banjir sering kali terjadi ketika hujan deras mengguyur wilayah tersebut, terutama jika durasi hujan berlangsung lama.

Untuk mempercepat proses surutnya air, pemerintah segera mengerahkan pompa portabel ke titik banjir. Tim lapangan dari DPU BM SDA bersama petugas lain melakukan pengecekan kondisi rumah pompa yang ada untuk memastikan seluruh peralatan bekerja optimal.

“Pompa portabel kita kerahkan untuk percepatan penyedotan air. Kondisi rumah pompa baik, dan jika ada kerusakan akan segera diperbaiki,” jelas Bupati Subandi.

Upaya tersebut mulai menunjukkan hasil. Hingga malam hari sekitar pukul 22.10 WIB, genangan air yang sebelumnya menghambat akses sudah mulai surut. Warga yang memantau di sekitar lokasi mengaku lega karena air perlahan-rendan, sehingga risiko masuk ke rumah dapat dihindari.

Meski penanganan darurat telah dilakukan, Bupati Subandi mengingatkan warga agar tetap menjaga kebersihan lingkungan. Ia menekankan bahwa banjir tidak hanya disebabkan curah hujan tinggi, tetapi juga akibat ulah manusia yang membuang sampah ke saluran dan sungai. Kebiasaan tersebut membuat aliran air tersumbat dan berdampak pada berbagai titik rawan genangan.

“Jangan membuang sampah ke saluran dan sungai agar aliran air tidak tersumbat,” imbau Bupati Subandi. Menurutnya, kesadaran masyarakat merupakan bagian penting dari mitigasi banjir yang berkelanjutan. Pemerintah dapat melakukan normalisasi dan perbaikan teknis, namun jika perilaku masyarakat tidak berubah, persoalan serupa akan terus berulang.

Selain hambatan akibat sampah, salah satu faktor penyempitan aliran air di lokasi tersebut adalah keberadaan bangunan yang berdiri di bantaran sungai / Foto: istimewa
Selain hambatan akibat sampah, salah satu faktor penyempitan aliran air di lokasi tersebut adalah keberadaan bangunan yang berdiri di bantaran sungai / Foto: istimewa

Selain hambatan akibat sampah, salah satu faktor penyempitan aliran air di lokasi tersebut adalah keberadaan bangunan yang berdiri di bantaran sungai. Fenomena ini ditemukan di beberapa titik yang menjadi jalur pembuangan air dari wilayah sekitar menuju hilir. Bupati Subandi menegaskan bahwa sungai tidak boleh dijadikan lokasi pembangunan karena hal tersebut mengganggu kapasitas aliran dan memicu luapan ketika debit air meningkat.

“Sungai harus steril dari bangunan liar. Bangunan di atas bantaran sungai akan ditertibkan sesuai aturan yang berlaku,” paparnya dengan nada tegas.

Ia menyebutkan, bahwa pemerintah daerah akan melakukan pendataan serta penegakan aturan untuk memulihkan fungsi sungai sebagaimana mestinya. Penertiban ini bukan bentuk penindakan semata, tetapi upaya menyelamatkan masyarakat dari risiko banjir berkepanjangan.

Lebih jauh, Bupati Subandi menegaskan, bahwa pemerintah tidak ingin sekadar memberi solusi sementara. Penanganan banjir harus dilakukan secara sistematis, mulai dari pemetaan titik rawan, peningkatan kapasitas pompa dan saluran air, hingga penataan kawasan bantaran sungai. Strategi tersebut, menurutnya, menjadi kunci mencegah banjir serupa di masa mendatang.

Pemerintah Kabupaten Sidoarjo juga akan memperkuat koordinasi lintas sektor antara dinas teknis, camat, aparat desa, hingga unsur TNI dan Polri untuk memastikan respons cepat ketika banjir terjadi. Selain itu, pelibatan masyarakat dalam menjaga lingkungan akan terus digencarkan melalui berbagai program edukasi dan gotong royong rutin.

Keterlibatan masyarakat menjadi poin penting karena pemerintah tidak mungkin bekerja sendiri. Warga sekitar diharapkan aktif melaporkan potensi hambatan saluran, kondisi pompa, dan titik tumpukan sampah. Semakin cepat laporan diterima, semakin cepat pula penanganan dilakukan.

Langkah-langkah yang diambil hari itu menunjukkan keseriusan Bupati Subandi dalam merespons keluhan dan kebutuhan warga. Meski hujan tidak turun lebat pada saat sidak dilakukan, pemerintah tetap bersiap mengantisipasi kemungkinan curah hujan tinggi yang diprediksi terjadi pada puncak musim penghujan.

Dengan sidak langsung dan penanganan cepat ini, pemerintah menegaskan komitmen untuk berada di garda terdepan menyelesaikan persoalan banjir yang sering menjadi keluhan masyarakat. Bagi warga Tambak Sawah dan Tambakrejo, upaya tersebut menghadirkan harapan baru agar kawasan mereka tidak lagi menjadi langganan genangan setiap musim hujan.

Bupati Subandi menutup kunjungannya dengan pesan bahwa penanganan banjir bukan hanya tugas pemerintah, tetapi tugas bersama. Pemerintah menyiapkan sarana teknis dan aturan, sementara warga menjaga lingkungan. Dengan kolaborasi tersebut, ia optimistis persoalan banjir dapat dikurangi secara signifikan. (Yard)

BERITA LAINNYA

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

IKUTI

9,212FansSuka
27,004PengikutMengikuti
36,600PengikutMengikuti
0PelangganBerlangganan

BERITA POPULER