KOTA, SIDOARJONEWS.id – Penjabat Bupati Sidoarjo, Hudiyono kembali blusukan ke beberapa tempat di Sidoarjo. Hari ini, Hudiyono mengunjungi SDN Gebang 2 dan SDN Sawohan 2, Selasa (20/10/2020).
SDN Gebang 2 terletak di Dusun Pucuk’an, Kecamatan Sidoarjo. Sedangkan SDN Sawohan 2 terletak di Dusun Kepetingan, Kecamatan Buduran. Keduanya merupakan SDN terpencil di Kota Delta.
Saking terpencilnya, untuk menuju ke dua bangunan SDN tersebut harus naik perahu selama kurang lebih 45 menit. Sebab, jalur darat yang menghubungkan kedua dusun tersebut dengan desa-desa lainnya belum rampung sehingga tidak bisa dilewati oleh kendaraan.
Tak hanya akses jalannya yang susah, di SDN Gebang 2 dan SDN Sawohan 2 juga tidak memiliki koneksi internet yang mumpuni untuk melakukan pembelajaran via daring. Kalaupun terdapat koneksi internet yang lancar, mayoritas siswa tidak memiliki gawai (gadget) sebagai sarana pembelajaran daring.
Oleh karena itu, di masa pandemi ini, pembelajaran yang dilakukan di dua SDN ini masih secara tatap muka, mengingat Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) tidak hanya dilakukan via daring saja.
Di sana diberlakukan masuk sekolah satu minggu, di minggu berikutnya belajar di rumah dengan membawa tugas yang telah diberikan oleh wali kelasnya. Seperti itu yang dilakukan di SDN Gebang 2.
Hariyono, Kepala Sekolah SDN Gebang 2 mengatakan, di sekolahnya ada empat (4) guru dan jumlah siswa ada 27 anak. Jumlah siswa tidak banyak. Satu kelas hanya terisi rata-rata lima (5) siswa saja.
“Mereka (guru) yang mengajar di sini dapat insentif dari pemerintah daerah. Keputusan belajar tatap muka di masa pademi ini atas dasar hasil musyawarah antara guru dengan para wali kelas,” ujarnya.
Semangat belajar serta upaya agar para murid tidak tertinggal pelajaran ini diapresiasi oleh Hudiyono. Meski di kedua dusun ini tidak ada kasus positif Covid-19, dia mengingatkan para guru dan warga tetap waspada serta peduli dengan nasib siswanya dengan mengajar tatap muka.
Ketika berada di SDN Gebang 2 Dusun Pucuk’an, Hudiyono menjumpai gedung sekolah yang kurang layak. Di sini ada 6 ruang kelas yang terbagi dua gedung. Gedung pertama berdinding atap dan lantai keramik, dan gedung satunya mulai dari lantai hingga dindingnya dari kayu semua.
“Ada tiga permintaan dari para guru dan masyarakat dusun Pucuk’an. Pertama renovasi ruangan sekolah, fasilitas internet dan ketiga dibangunnya akses jalan darat yang menghubungkan Dusun Pucuk’an dengan dusun lainnya, seperti ke Dusun Kalikajang dan Dusun Kepetingan. Pemkab sudah melakukan pemavingan namun belum seluruhnya tersambung. Hasil kunjungan ini nanti akan dibahas bersama dengan dinas-dinas terkait,” kata Hudiyono.
Dusun Pucuk’an masuk dalam wilayah Kelurahan Gebang, Kecamatan Sidoarjo. Dusun ini terletak paling ujung timur wilayah Sidoarjo, dengan jumlah penduduk 153 orang, 47 kepala keluarga (KK). Mayoritas penduduk bermata pencaharian sebagai nelayan. Akses internet belum masuk dan jalan darat tidak bisa dilewati jika musim hujan.
Sementara SDN Sawohan 2 seluruh bangunan sekolahnya sudah terbuat dari dinding dan relatif luas. Saat ini, SDN 2 Sawohan jadi satu dengan SMPN Satu Atap Buduran. Dusun Kepetingan termasuk wilayah Kecamatan Buduran. Hanya saja, terkendala jaringan internet yang kurang bagus, sama dengan SDN Gebang 2. (Affendra)