
BUDURAN, SIDOARJONEWS.id – Upaya pencarian korban ambruknya gedung Pondok Pesantren (Ponpes) Al-Khoziny, Buduran, Sidoarjo, masih terus dilakukan hingga Sabtu (4/10/2025). Memasuki hari keenam operasi, tim SAR gabungan kembali berhasil menemukan satu jenazah korban di sektor A2 sekitar pukul 14.35 WIB.
Proses pencarian berlangsung penuh kehati-hatian karena kondisi struktur bangunan yang masih rapuh. Petugas gabungan dari Basarnas, TNI, Polri, BPBD, dan relawan tetap bekerja secara bergantian di bawah pengawasan ketat. Lokasi pencarian kini difokuskan ke sisi utara bangunan, tepat di area yang tidak lagi terintegrasi dengan struktur utama.
Kepala Kantor SAR Surabaya, Nanang Sigit P. H., S.IP., M.M., selaku On Scene Coordinator (OSC), menyampaikan bahwa seluruh tim di lapangan terus menjaga fokus dan semangat. Seluruh jenazah yang berhasil dievakuasi, dibawa ke RS Bhayangkara Polda Jatim untuk proses identifikasi oleh tim DVI.
“Kami terus berupaya seoptimal mungkin. Setiap korban yang berhasil dievakuasi adalah amanah yang harus kami tuntaskan dengan penuh tanggung jawab,” ujarnya dalam keterangan rilis yang didapat sidoarjonews.id, Sabtu, (04/10/2025) sore
Dengan penemuan terbaru ini, total keseluruhan korban tragedi Ponpes Al-Khoziny mencapai 119 orang, terdiri dari 104 orang selamat dan 15 orang meninggal dunia.
Sementara itu, jumlah korban yang berhasil dievakuasi langsung oleh tim SAR gabungan tercatat sebanyak 28 orang. Meski angka korban telah terkonfirmasi, diduga masih ada puluhan korban yang masih tertimbun runtuhan bangunan.
Alat berat dikerahkan untuk membantu proses evakuasi. Sabtu (04/10) siang, Tim SAR gabungan melakukan pemotongan rangka beton dengan menggunakan alat ekstrikasi guna memudahkan pengangkatan dan pemindahan material. Pembersihan puing dan penyisiran lokasi tetap dilanjutkan hingga seluruh area dinyatakan aman.
Tragedi ambruknya gedung Ponpes Al-Khoziny masih meninggalkan duka mendalam bagi warga Sidoarjo. Di tengah upaya evakuasi yang belum sepenuhnya usai, doa dan dukungan masyarakat terus mengalir bagi para korban serta keluarga yang ditinggalkan. (Ard/hnf)







