KOTA, SIDOARJONEWS.id – Pemkab Sidoarjo melalui Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Sumber Daya Air (PU BMSDA) Sidoarjo menanggapi lambatnya proses penggantian lahan makam Desa Waru yang terdampak Frontage Road (FR).
Menurut Kepala Dinas PU BMSDA Sidoarjo, Dwi Eko Saptono, mengaku penggantian lahan tersebut tinggal menunggu musyawarah desa (Musdes).
“Dalam minggu ini, katanya desa akan melakukan Musdes,” kata Dwi Eko Saptono di Sidoarjo, Senin (24/07/2023).
Selanjutnya, tambah Dwi Eko, setelah Musdes Desa Waru selesai, bakal dilakukan appraisal. Kemudian, tahapannya, baru akan dicarikan lahan pengganti.
“Kalau lahannya nanti tergantung hasil dari Musdes. Warga minta di mana? Kita akan mengikuti. Penggantinya nanti pasti senilai,” ujarnya.
Selain itu, Dwi Eko juga menjelaskan, progres pengerjaan FR Waru – Gedangan. Menurutnya, sebagian masih dalam tahap lelang.
“Saat ini masih dalam pengadaan. Ya, semoga ini berjalan dengan lancar,” ujarnya.
Sementara itu, anggota Komisi A DPRD Sidoarjo, Warih Andono, mendorong proses appraisal lahan pengganti makam Desa Waru untuk dipercepat.
“Kami minta prosesnya ini dipercepat. Karena lahan yang ada saat ini sudah padat dan penuh,” ucap Politisi asal Waru Sidoarjo itu.
Seperti diketahui, dampak adanya rencana pembangunan Frontage Road (FR), ratusan jenazah di makam Desa Waru dipindahkan.
Berdasarkan berita acara musyawarah desa, pelepasan lahan makam dan uang keta’dziman diketahui. Informasinya, dana sebesar Rp 583.325.841, sudah ditransfer Pemkab Sidoarjo ke rekening Pokmas.
Untuk uang keta’dziman ahli kubur ditetapkan sebesar Rp1.000.000,-/jenazah yang akan diserahkan ke ahli waris. (ipung)