KOTA, SIDOARJONEWS.id – Kanwil Kemenkumham Jatim lakukan monitoring dan evaluasi Tempat Pemeriksaan Imigrasi (TPI) di Bandara Internasional Juanda Surabaya. Dari kunjungan itu terungkap, ada 40.542 orang yang keluar masuk pintu gerbang Internasional itu selama seminggu terakhir.
Kepala Kanwil Kemenkumham Jatim Heni Yuwono mengatakan selama libur natal dan tahun baru 2024 ada 22.122 orang yang bepergian ke luar negeri. “Untuk kedatangan ke dalam negeri mencapai 18.420 orang,” kata Heni Yuwono. Jumat (29/12/2023)
Heni menambahkan jumlah penumpang keberangkatan selama momen Nataru ini didominasi penumpang warga negara indonesia (WNI). Tujuannya ke negara-negara yang selama ini memang menjadi destinasi wisata dan religi yaitu Singapura, Malaysia dan Saudi Arabia.
“Selain wisata ke luar negeri, jamaah untuk umroh juga mendominasi WNI yang keluar negeri pada momen Nataru ini,” jelas Heni.
Sementara untuk wisatawan yang datang ke Indonesia melalui Bandara Internasional Juanda Surabaya mayoritas dari warga negara Tiongkok. Tujuannya kebanyakan ke wisata Bromo dan Ijen.
“Mayoritas pulang dari Bali, melanjutkan ke Jawa Timur untuk ke Bromo dan Ijen,” terang Heni.
Di sisi lain, Kadiv Keimigrasian Kanwil Kemenkumham Jatim, Herdaus menambahkan, kunjungan ini dia lakukan guna memastikan kesiapan pintu gerbang internasional itu menghadapi lonjakan penumpang. Baik yang berangkat maupun yang tiba dari luar negeri.
“Karena tahun ini, jumlah perlintasan orang di TPI Juanda naik sangat signifikan dibanding tahun lalu,” ujar Herdaus.
Pada tahun 2022, lanjut Herdaus, jumlah orang yang melintas baik kedatangan maupun keberangkatan mencapai 973.727 orang. Sedangkan pada 2023 ini, jumlahnya meningkat hingga dua kali lipat yaitu mencapai 2.151.393 orang.
“Ini menunjukkan bahwa Jawa Timur masih menjadi destinasi favorit bagi wisatawan dan tentunya sebagai tanda bahwa ekonomi mulai bergeliat,” terang Herdaus.
Sementara itu, Kabid TPI Juanda Yudhistira Yudha menyampaikan, pihaknya telah mengantisipasi lonjakan jumlah orang yang melintas pada momen nataru.
Salah satu upayanya dengan menciptakan Control Room dan Laboratorium Forensic Immigration Checkpoint (Clearance). Sebuah ruang kontrol terpusat yang dilengkapi peralatan Laboratorium Forensic guna mengawasi kegiatan teknis Keimigrasian.
“Clearance akan memproses serta menyajikan data administrasi keimigrasian secara akurat, real time dan digital melalui satu ruangan terpusat,” ujarnya. (ipung)