KOTA, SIDOARJONEWS.id — Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sidoarjo mencatat hingga 7 Oktober 2023 ada 380 titik kebakaran.
Jumlah ini meningkat dibandingkan sepanjang tahun 2022 yang hanya 198 peristiwa kebakaran.
Kepala BPBD Sidoarjo, Dwijo Prawito, mengungkapkan tingginya angka kebakaran ini tidak lepas dari fenomena musim kemarau panjang yang terjadi di Indonesia, khususnya Sidoarjo.
“Memang ada peningkatan dari tahun sebelumnya. Ini tidak lepas dari musim panas yang terjadi saat ini,” kata Dwijo Prawito saat dikonfirmasi di ruang kerjanya, Kantor BPBD Sidoarjo, Senin (16/10/2023)
Dari 380 titik kebakaran yang terjadi di kota delta, sebagian besar berasal dari lahan terbuka, ada juga rumah-rumah warga serta pergudangan.
“Pada kemarin (7/10), dalam satu hari sampai, ada 5 titik tempat kebakaran, ada lahan terbuka, pabrik karton di kletek,” ungkapnya.
Untuk itu, BPBD Sidoarjo berencana akan menambah pos pemadam kebakaran (Damkar). Rencananya setiap kecamatan akan dibuat Pos Damkar. Utamanya di wilayah padat penduduk atau pabrik.
Saat ini, jumlah Pos Damkar BPBD Sidoarjo baru ada di enam titik, diantaranya Kecamatan Waru, Buduran, Candi, Porong Sidoarjo Kota dan Kecamatan Krian.
Sementara, Kepada Bidang Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Damkarmat) BPBD Sidoarjo, Muhammad Qodari, menuturkan, pihaknya selalu on time menerima laporan masyarakat akan terjadinya kebakaran yang terjadi.
Ia menambahkan, standard aturan pemadaman kebakaran ialah paling lambat 15 menit saat laporan diterima.
“Kerja sama dan kesadaran masyarakat terhadap langkah-langkah keamanan sangat diperlukan, seperti pemeliharaan peralatan listrik agar dapat membantu mengurangi risiko kebakaran,” pungkasnya. (Ipung).