Minggu, November 23, 2025
BerandaPemerintahanSidoarjo Makin Siap Hadapi Musim Hujan: Normalisasi Sungai dan Perbaikan Drainase Diprioritaskan

Sidoarjo Makin Siap Hadapi Musim Hujan: Normalisasi Sungai dan Perbaikan Drainase Diprioritaskan

KOTA, SIDOARJONEWS.id — Bupati Sidoarjo Subandi melakukan inspeksi mendadak ke sejumlah titik rawan banjir di kawasan Sidoarjo Kota pada Sabtu (22/11/2025). Kunjungan tersebut dilakukan sebagai respons cepat setelah genangan air dalam dua hari terakhir melanda beberapa wilayah pemukiman.

Lokasi yang ditinjau mencakup Desa Kemiri, Desa Bluru, Kelurahan Pucanganom, Kelurahan Bulusidokare, hingga Kelurahan Gebang. Kehadiran Bupati didampingi jajaran organisasi perangkat daerah untuk memastikan situasi lapangan terpantau jelas, sekaligus menata langkah mitigasi dan penanganan darurat.

Menurut Subandi, langkah mitigasi sebenarnya telah dimulai sejak Rabu (19/11/2025). Beberapa tindakan awal dilakukan di Desa Bluru, salah satunya pengecekan kondisi drainase dan normalisasi aliran air yang dianggap tidak lagi bekerja maksimal.

Dari hasil pengecekan tersebut, ditemukan satu unit pompa air dalam keadaan rusak sehingga tidak berfungsi mengalirkan air menuju titik pembuangan. Melihat kondisi itu, Bupati segera menginstruksikan Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Sumber Daya Air (PUBMSDA) agar secepatnya melakukan perbaikan tanpa menunggu instruksi lanjutan. Ia menegaskan seluruh sarana penanggulangan banjir harus dipastikan berfungsi sebelum hujan intensitas tinggi kembali turun.

Subandi menilai pola curah hujan yang berubah dan pergeseran aliran air menyebabkan wilayah Kota Sidoarjo kini ikut terdampak lebih signifikan dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Ia menjelaskan bahwa selama ini fokus mitigasi selalu berada di wilayah Tanggulangin, Candi, Taman, dan Waru.

Namun, perkembangan terakhir menunjukkan bahwa air justru mengarah ke pusat kota. Hal tersebut membuat Pemkab segera mengalihkan personel untuk memperkuat penanganan di kawasan Sidoarjo Kota. Dirinya meminta agar seluruh unsur terkait merapat ke titik yang kini menjadi pusat genangan, sehingga penanganan bisa dilakukan secara cepat dan terukur.

Dalam tinjauan lapangan itu pula, Subandi menyoroti kondisi sungai-sungai di wilayah Sidoarjo Kota yang dinilai sudah tidak memiliki tanggul memadai. Banyak saluran air juga tampak mengalami pendangkalan sehingga aliran menjadi tidak lancar. Menurutnya, kondisi itu turut memicu terjadinya banjir karena debit air tidak mendapatkan jalur bebas hambatan.

Ia juga menekankan perlunya pembenahan menyeluruh mulai dari drainase kecil di lingkungan permukiman hingga sistem saluran utama yang menghubungkan satu wilayah dengan wilayah lainnya. Pemkab, kata Subandi, tidak hanya fokus pada penanganan jangka pendek, tetapi juga menyiapkan langkah pencegahan berkelanjutan agar kejadian serupa tidak terus berulang setiap musim hujan.

Selain persoalan drainase dan tanggul, Subandi juga menyinggung masalah fasilitas umum (fasum) yang hingga kini belum diserahkan oleh sejumlah pengembang perumahan kepada pemerintah daerah. Menurutnya, hal itu menjadi pekerjaan rumah besar bagi Dinas Perumahan Permukiman Cipta Karya dan Tata Ruang karena banyak fasum yang sebenarnya bisa dikelola pemerintah untuk memperkuat sistem penanganan banjir.

Ia mengajak pemerintah desa, RT, RW, hingga masyarakat untuk mendorong pengembang agar segera menyelesaikan kewajiban penyerahan fasum. Jika fasum sudah dikelola oleh pemerintah daerah, program pembangunan, perbaikan, hingga pembersihan dapat dilakukan lebih cepat dan komprehensif. Ia menegaskan bahwa kerja sama semacam itu diperlukan agar lingkungan permukiman dapat menjadi hunian layak, aman, dan bebas dari ancaman genangan air.

Pada kunjungannya ke Perumahan Bumi Citra Fajar (BCF), Subandi mendapati salah satu penyebab utama banjir di daerah tersebut adalah bozem yang sudah tidak lagi berfungsi sebagaimana mestinya. Bozem yang seharusnya berperan sebagai tempat penampungan air sementara kini tidak mampu menahan debit air tinggi, sehingga limpasan langsung mengalir ke permukiman warga.

Menanggapi hal tersebut, Bupati meminta PUBMSDA untuk segera melakukan normalisasi dan perbaikan konstruksi. Ia menekankan bahwa bozem harus dipastikan kembali bekerja maksimal untuk menahan air pada puncak musim hujan. Dengan begitu, air tidak langsung masuk ke rumah warga ketika curah hujan melonjak.

Dalam kesempatan itu, Subandi juga menyampaikan pesan bahwa banjir adalah persoalan yang memerlukan kerja sama antara pemerintah dan masyarakat. Menurutnya, pemerintah daerah tidak bisa bekerja sendiri, sebab sebagian besar persoalan drainase terkait dengan faktor lingkungan sekitar.

Ia mengajak warga untuk aktif membersihkan saluran air di lingkungan masing-masing. Menurut Subandi, gotong royong rutin seperti pembersihan saluran air dapat membantu mempercepat surutnya air saat hujan turun. Ia berharap budaya kerja bakti yang dahulu kuat bisa kembali dihidupkan sehingga upaya pencegahan dapat berjalan lebih efektif.

Salah satu warga yang turut mendampingi sidak adalah Sekretaris RW 07 Perumahan Citra Fajar Golf, Kelurahan Gebang, Eko Sukamto. Ia menyampaikan, apresiasi kepada Bupati atas tindak cepat yang dilakukan pemerintah daerah dalam menangani banjir yang telah terjadi dalam beberapa tahun terakhir.

Menurutnya, wilayah Gebang mengalami genangan cukup tinggi dalam tiga tahun terakhir, bahkan intensitasnya meningkat dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Ia berharap normalisasi sungai Gebang dapat segera direalisasikan serta pompa air untuk kawasan tersebut bisa diwujudkan, mengingat kebutuhan penanganan air di wilayah itu semakin mendesak. Ia meyakini kehadiran pemerintah secara langsung memberikan semangat bagi warga untuk ikut menjaga lingkungan.

Tidak hanya fokus pada penanganan banjir, dalam sidaknya Subandi juga menegaskan bahwa Pemkab Sidoarjo telah menyiapkan anggaran untuk betonisasi Jalan Bluru Kidul sepanjang kurang lebih 1,6 kilometer dengan lebar 5 meter. Proyek tersebut dijadwalkan dimulai setelah Lebaran tahun depan.

Menurutnya, pembangunan jalan itu akan dirancang dengan sistem pemotongan saluran agar air dari permukiman sekitar tidak lagi menggenangi area jalan. Ia menyampaikan bahwa pembangunan infrastruktur jalan dan saluran adalah bagian dari strategi besar untuk mengatasi permasalahan genangan di kawasan Bluru dan sekitarnya.

Sambil menunggu proyek besar tersebut berjalan, pemerintah daerah juga akan melakukan perbaikan sementara pada jalan yang rusak akibat genangan. Perbaikan akan dimulai dalam minggu ini sebagai respons cepat agar aktivitas masyarakat tidak terganggu.

Ia mengimbau warga agar turut membersihkan saluran air kanan dan kiri sebelum perbaikan dilakukan. Langkah itu dinilai penting untuk memastikan air dapat mengalir lancar setelah hujan turun berikutnya. Ia berharap kolaborasi masyarakat dan pemerintah dapat mempercepat proses penyelesaian masalah banjir yang sering melanda kawasan tersebut. (Yard)

BERITA LAINNYA

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

IKUTI

9,213FansSuka
26,891PengikutMengikuti
36,400PengikutMengikuti
0PelangganBerlangganan

BERITA POPULER