KOTA, SIDOARJONEWS.id — Seorang siswa di SDN Sidokare 3, Kecamatan Sidoarjo Kota, diduga jadi korban bullying hingga enggan masuk sekolah.
Laporan dugaan adanya bullying tersebut diterima Ketua DPRD Sidoarjo Abdillah Nasih, yang kemudian ditindaklanjuti dengan sidak oleh Ketua Komisi D DPRD Sidoarjo, Dhamroni Chudlori dan anggota Pratama Yudiarto.
“Sidak ini untuk meminta konfirmasi dan klarifikasi atas adanya laporan dugaan bullying antar siswa di SDN Sidokare 3,” kata Ketua Komisi D, Dhamroni Chudlori, saat dikonfirmasi di lokasi, Jumat (24/1/2025).
Dari laporan yang diterima Komisi D, siswa kelas VI yang diduga jadi korban bullying sesama siswa ini sampai enggan bersekolah.
Namun, dari pihak sekolah menyangkal adanya bullying sesama siswa SDN Sidokare 3. Pihak sekolah beralasan tidak pernah melihat secara langsung adanya perundungan tersebut.
Meski pihak SDN Sidokare 3 menyangkal, politisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu tidak langsung percaya begitu saja. Dia menegaskan, Komisi D bakal menggelar hearing dengan mengundang pihak terkait.
“Kami akan mengundang pihak sekolah, orang tua siswa, Dinas P3AKB, dan Kepala Dinas Pendidikan untuk duduk bersama. Tujuannya adalah mencari solusi agar masalah ini tidak berkembang liar,” ujarnya.
Tujuan dari hearing tersebut untuk mencari kebenaran dan solusi dari dugaan adanya bullying di lembaga pendidikan.
Menurut Dhamroni, isu ini mencuat setelah informasi dari pemberitaan mengenai tindakan bullying antar siswa menyebar dan menimbulkan kekhawatiran di kalangan wali murid dan pihak sekolah.
“Isu ini menjadi perhatian khusus juga karena dapat berdampak langsung pada mental dan keberanian siswa untuk bersekolah,” ujarnya.
Dhamroni Chudlori menegaskan, pentingnya evaluasi menyeluruh terhadap sistem pengawasan dan pembinaan siswa di sekolah.
“Kami akan melakukan evaluasi terhadap semua pihak yang terkait agar kejadian serupa tidak terulang kembali,” terangnya.
Dia juga menegaskan, tentang pemberitaan yang beredar terkait adanya bullying di sekolah ini tidak benar. “Bullying itu tidak benar, dari keterangan pihak sekolah tidak sesuai dengan laporan atau pemberitaannya” tandasnya.
Dengan langkah ini, diharapkan, tidak hanya SDN Sidokare 3, tetapi seluruh sekolah di Sidoarjo dapat meningkatkan kesadaran dan upaya pencegahan terhadap bullying demi menciptakan lingkungan pendidikan yang sehat dan kondusif. (ipung)