KOTA, SIDOARJONEWS.id – Kabar duka menyelimuti komunitas driver ojek online (ojol) di Sidoarjo. Seorang rekan sesama driver ditemukan meninggal dunia secara mengenaskan, diduga menjadi korban tindak kekerasan. Jenazah korban ditemukan tanpa atribut kerja dan sepeda motornya juga belum ditemukan.
Sekretaris Jenderal Asosiasi Driver Online Indonesia (ADO), Samuel Grandy, menyatakan duka mendalam atas peristiwa tersebut. Ia juga mengecam keras tindakan pelaku yang hingga kini masih dalam penyelidikan pihak kepolisian.
“Kami turut berduka dan mengecam keras kejadian ini. Korban adalah rekan sekaligus sahabat kami. Ini tidak bisa ditoleransi,” kata Samuel, Kamis (25/7).
Menurut Samuel, berdasarkan informasi awal yang diterima dari keluarga, korban sempat pamit keluar rumah pada sore hari sebelum ditemukan meninggal. Namun saat itu, korban tidak mengenakan atribut ojek online seperti biasanya saat on-bid.
“Biasanya kalau kerja pakai atribut. Tapi kemarin, almarhum keluar rumah tanpa atribut. Jadi kemungkinan saat itu dia tidak sedang bekerja,” terangnya.
Sementara itu, Suprapto, salah satu teman sesama driver ojol yang mengenal korban sejak 2020, menyebut korban dikenal baik dan tidak pernah punya masalah dengan orang lain. Korban disebut telah lama menjadi driver online sejak masa pandemi.
“Orangnya ramah. Sama siapa saja disapa, terutama sesama driver. Biasanya mangkal di sekitar kota Sidoarjo,” ujarnya.
Suprapto menambahkan, korban memiliki tiga akun ojek online yakni Shopee, Grab, dan Gojek, namun lebih sering aktif di Gojek. Ia berharap pelaku segera ditangkap dan dihukum setimpal.
“Semoga pelakunya segera ketemu dan dihukum sesuai hukum yang berlaku,” tutupnya. (Hnf)
