KOTA, SIDOARJONEWS.id – Pembangunan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sedati menjadi perhatian serius Bupati Sidoarjo, Subandi. Hal itu terlihat saat dirinya melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke lokasi proyek pada Selasa (23/9) pagi. Dari hasil tinjauan, progres pembangunan yang baru mencapai sekitar 3 persen masih jauh dari target yang ditentukan.
“Kita sidak di lapangan, melihat langsung progresnya. Proyek ini sudah berjalan 56 hari dari total kontrak tujuh bulan. Harusnya progres sudah 10 persen, tapi baru 3 persen. Artinya minus tujuh persen,” kata Bupati Subandi.
Subandi menegaskan, keterlambatan ini tidak bisa dianggap remeh karena pembangunan RSUD Sedati merupakan salah satu program prioritas pelayanan kesehatan masyarakat.
“Kalau seperti ini, yang dirugikan rakyat Sidoarjo. Padahal visi misi kita ingin pelayanan kesehatan yang bagus. Jangan sampai proyek rumah sakit ini jadi wanprestasi,” tegasnya.
Menurut Subandi, alasan kontraktor terkait keterlambatan karena tidak adanya uang muka tidak bisa dibenarkan. Ia berharap pelaksana segera mengejar ketertinggalan progres. “Uangnya ada, tinggal mengerjakan saja. Kalau tidak bisa dikejar, nanti akan kita serahkan ke pengelola anggaran untuk memutuskan apakah dilanjutkan atau tidak,” jelasnya.
Sementara itu, Plt Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Sidoarjo, Lakhsmie Herawati, membenarkan bahwa progres pembangunan memang minus tujuh persen dari target. Ia menyebut proyek ini sudah dimulai sejak Juli 2025 dan ditargetkan selesai pada Desember 2025.
“Nilai kontraknya Rp 51 miliar lebih, total dengan perencanaan dan pengawasan sekitar Rp 60 miliar,” ujarnya.
Lakhsmie menjelaskan, pembangunan RSUD Sedati dirancang berdiri di atas lahan seluas kurang lebih 5.000 meter persegi. Nantinya, rumah sakit ini memiliki lima blok bangunan dengan tiga lantai dan kapasitas 50 tempat tidur, masuk kategori kelas D. “Kami evaluasi setiap minggu. Harapan kami kekurangan progres ini segera bisa dikejar agar sesuai dengan target kontrak,” terangnya.
Ia menambahkan, jika pelaksana tidak mampu memperbaiki keterlambatan, maka akan ditempuh langkah-langkah sesuai prosedur. “Karena ini program prioritas bapak bupati, tentu kami ingin proyek ini selesai tepat waktu dan bisa segera dimanfaatkan masyarakat,” tambahnya.
Bupati Subandi berharap kehadirannya bersama jajaran bisa menambah semangat pelaksana proyek untuk mempercepat pengerjaan. “Kalau perlu dilembur supaya target bisa dikejar. Intinya jangan sampai gagal, karena ini menyangkut hajat hidup orang banyak,” pungkasnya. (Hnf)