TAMAN, SIDOARJONEWS.id – Proyek pelebaran jembatan di Jalan Raya Trosobo, Kecamatan Taman, membuat arus lalu lintas di jalur utama Surabaya–Mojokerto beberapa hari terakhir mengalami kemacetan. Setiap hari kendaraan mengular panjang, terutama pada jam berangkat dan pulang kerja. Polisi pun terpaksa melakukan rekayasa lalu lintas agar jalur tetap bisa dilalui.
Jembatan yang berada di sisi barat Flyover Trosobo itu kini tengah direnovasi. Lebarnya akan diperbesar dari dua meter menjadi enam meter. Proyek tersebut ditargetkan rampung pada Jumat, 28 November 2025.
“Karena kerja saya di Surabaya, dan posisi rumah di Krian. Jadinya saya harus berangkat lebih pagi, karena kalau siang dikit macetnya panjang,” ujar Adi pengendara.
Kanit Lantas Polsek Taman, Iptu Hari Nurcahyo, menjelaskan bahwa proyek pelebaran ini memang berdampak pada kepadatan lalu lintas. Namun, langkah itu diambil demi kelancaran arus kendaraan di masa mendatang. “Jembatan yang sebelumnya hanya sekitar dua meter diperluas menjadi enam meter agar bisa menampung volume kendaraan yang padat setiap harinya,” jelasnya.
Selama proyek berlangsung, arus kendaraan dari Surabaya menuju Mojokerto dialihkan ke jalur berlawanan arah. Satu jalur dibagi menjadi dua lajur sehingga kendaraan dari dua arah tetap bisa melintas meski bergantian. “Rekayasa lalu lintas ini sudah kami koordinasikan dengan Dishub dan kontraktor,” tambahnya.
Untuk mengurangi kepadatan, petugas gabungan juga memasang rambu peringatan, banner imbauan, serta menyiapkan jalur alternatif di Bundaran Waru hingga simpang empat Bypass Krian. Personel lalu lintas disiagakan 24 jam penuh di lapangan.
“Kami berharap masyarakat bisa bersabar dan memahami kondisi ini. Semua dilakukan untuk kepentingan bersama agar jalur Surabaya–Mojokerto lebih aman dan nyaman ke depan,” tegas Iptu Hari.
Polisi juga mengimbau agar pengendara yang tidak memiliki keperluan mendesak menghindari jalur Trosobo selama proyek berlangsung dan memilih rute alternatif supaya tidak terjebak macet. (Hnf)
