PORONG, SIDOARJONEWS.id – Kasus kematian ibu kandung yang dihabisi oleh anaknya sendiri gegara tidak dibelikan handphone di Tambakrejo, Waru pada Rabu (13/11) kemarin masih menyisakan teka-teki.
Perempuan nahas bernama Suwati, (50 tahun) yang tewas bersimbah darah di dalam kamar rumahnya sendiri tersebut, hingga kini masih dalam penyidikan dan pendalaman pihak kepolisian.
Pihak kepolisian yang bekerjasama dengan tim forensik Rumah Sakit Pusdik Bhayangkara Porong berhasil membuka tabir kematian dan dugaan awal penyebab kematian korban.
Dari hasil autopsi jenasah korban, pihak Rumah Sakit Pusdik Bhayangkara Porong melalui Kepala Rumah Sakit (Karumkit) Pusdik Bhayangkara Porong saat dikonfirmasi menjelaskan bahwa, tim forensik telah menemukan beberapa temuan, yakni beberapa tanda-tanda kekerasan di area wajah serta leher korban.
“Ada ditemukan luka pada leher yang diakibatkan kekerasan tajam, yang mengakibatkan putusnya pembuluh darah utama leher kiri bagian luar sehingga mati lemas,” ujarnya saat dikonfirmasi pada Kamis (14/11).
Menurutnya, kekerasan yang terjadi disebabkan oleh kekerasan tajam. Dugaan sementara penyebab kematian korban karena luka yang ada di bagian leher.
Tak hanya itu, juga terdapat luka akibat kekerasan tajam pada kedua pipi, telinga, dan kepala. Selain beberapa luka parah di bagian wajah, korban juga mengalami luka pada tubuh dan tangan.
“Ada luka lecet pada punggung, lengan kanan, lengan bawah dan kiri,” tutupnya.
Seperti diketahui, sebelumnya diduga hanya karena tak kunjung dibelikan handphone (HP) oleh orang tuanya, seorang pria di Desa Tambakrejo, Kecamatan Waru, Sidoarjo tega menghabisi nyawa ibu kandungnya sendiri. Insiden nahas tersebut terjadi pada Rabu (13/11) siang. (Hnf)