SEDATI, SIDOARJONEWS.id – Banjir rob yang kerap melanda kawasan pesisir Sidoarjo, khususnya di Desa Tambak Cemandi, Kecamatan Sedati, tak selalu menjadi musibah bagi warga setempat. Meskipun bagi banyak orang banjir rob bisa merusak, bagi sejumlah pencari ikan di wilayah tersebut, bencana ini justru membawa berkah.
Mereka memanfaatkan banjir rob untuk mendapatkan hasil tangkapan ikan, seperti bandeng dan mujaer, yang melarikan diri dari keramba tambak.
Fenomena banjir rob yang menerpa kawasan pertambakan ini menyebabkan banyak petani bandeng dan mujaer kehilangan ikan mereka. Namun, kondisi ini justru dimanfaatkan oleh warga sekitar untuk berburu ikan. Menggunakan alat seadanya seperti jala dan jaring, mereka berhasil menangkap ikan yang terserak di sekitar sungai dan pesisir.
Hananto, salah seorang pencari ikan yang rutin mengais rezeki di musim banjir rob, mengungkapkan, bahwa musim ini memang menjadi momen yang dinantikan.
“Setiap kali banjir rob datang, kami bisa mendapatkan banyak ikan. Dalam satu hari, kami bisa mendapatkan 20 hingga 25 kilogram ikan bandeng dan mujaer,” kata Hananto, Senin, (16/12/2024).
Setelah berhasil menangkap ikan, mereka akan menjual hasil tangkapannya baik kepada warga sekitar maupun di tempat pelelangan ikan.
“Kami menjualnya ke pasar atau pelelangan, harganya pun cukup menguntungkan, terutama di musim banjir rob seperti ini,” tambah Hananto.
Meski menggunakan peralatan yang sederhana, para pencari ikan ini mengaku hasil tangkapannya sering kali memadai untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. Keahlian mereka dalam berburu ikan di tengah kondisi alam yang tak menentu menjadi daya tarik tersendiri, di tengah bencana yang dialami oleh banyak warga lainnya.
Namun, kondisi ini tidak lepas dari tantangan. Selain peralatan yang terbatas, para pencari ikan juga harus berhadapan dengan risiko cuaca yang tidak menentu. Kendati demikian, bagi mereka, banjir rob adalah berkah yang tak datang setiap saat, sehingga mereka memanfaatkan momen ini sebaik-baiknya. (Hnf)