WARU, SIDOARJONEWS.id – Bencana banjir bandang yang melanda sejumlah titik di Provinsi Bali ikut berdampak pada sektor transportasi darat. Beberapa Perusahaan Otobus (PO) jurusan Bali–Nusa Tenggara mencatat penurunan jumlah penumpang, meski arus lalu lintas bus Antar Kota Antar Provinsi (AKAP) masih terpantau lancar.
Yasin, kru PO Wafa jurusan Jakarta–Bima (NTB), menyebutkan dampak paling terasa adalah turunnya jumlah penumpang secara signifikan. “Kalau dibilang berdampak sih berdampak. Karena banyak masyarakat yang mikirnya ada bencana besar yang mengguncang Bali. Penurunan jumlah penumpang hampir 60 persen untuk tujuan Bali,” ujarnya kepada sidoarjonews.id, Kamis (12/9).
Meski jumlah penumpang merosot, Yasin memastikan jalur darat menuju Bali tetap aman. Hingga kini, pihaknya belum menemukan adanya pengalihan arus atau rekayasa lalu lintas di wilayah terdampak banjir.
Berbeda dengan Yasin, kru PO Rasa Sayang jurusan Jakarta–Bima, Syafii, menuturkan dampak yang mereka rasakan tidak terlalu besar. “Berdampak sih, cuma nggak seberapa. Alhamdulillah kami tidak berimbas signifikan karena kami memilih lewat tol laut, jadi tidak melewati titik-titik banjir yang ada di Bali,” jelasnya.
Syafii menambahkan, meski kabar tentang banjir di Bali cukup santer beredar, minat penumpang tetap stabil. Strategi memilih jalur alternatif lewat tol laut membuat armadanya bisa tetap beroperasi normal tanpa kendala berarti.
Sementara itu, pihak Terminal Tipe A Purabaya memastikan operasional bus AKAP jurusan Bali–Nusa Tenggara masih berjalan lancar. “Dari pemantauan kita saat ini trayek bus tujuan Bali masih aman. Tidak ada laporan hambatan signifikan,” terang Humas Terminal Purabaya, Sarah Aritonang.
Sarah menambahkan, data harian mencatat jumlah penumpang tujuan Bali berkisar 150 hingga 200 orang per hari. Sementara untuk armada yang tersedia, ada sekitar 8 hingga 10 bus yang melayani jurusan Bali–Nusa Tenggara.
Meski ada penurunan di beberapa PO, pihak terminal memastikan kebutuhan transportasi masyarakat tetap terpenuhi. Sarah berharap masyarakat tidak perlu khawatir berlebihan karena kondisi di lapangan masih terkendali. (Hnf)