KREMBUNG, SIDOARJONEWS.id — Siswa-siswi SDN Jenggot, Desa Jenggot, Kecamatan Krembung terpaksa mengikuti proses belajar mengajar dibagi menjadi 2 shift. Pagi dan siang.
Hal ini dilakukan karena tiga ruang kelas di SDN Jenggot hangus terbakar pada Kamis, (16/11). Kebakaran tersebut diduga karena korsleting aliran listrik.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dispendikbud) Sidoarjo, Tirto Adi, menjelaskan pembagian jam masuk kelas ini untuk menunjang proses belajar mengajar disana tetap berjalan.
“Untuk kegiatan belajar mengajar dibagi 2 shift, pagi dan siang. Menyesuaikan kondisi di sana,” katanya saat dikonfirmasi, Rabu (22/11/2023).
Ia menambahkan, untuk shift pertama, berlangsung mulai pukul 07.00 sampai 10.00 WIB untuk siswa kelas 1, 2, dan kelas 3. Untuk kelas 4, 5, dan kelas 6, dimulai pada pukul 10.30 sampai 14.30 WIB.
Mantan Kepala Dinsos Sidoarjo itu mengatakan, untuk beberapa dokumen yang ikut hangus dalam musibah kebakaran sudah dilakukan koordinasi dengan berbagai pihak.
“Terkait dokumen yang terbakar, seperti keuangan, inventaris, kurikulum dan penilaian sudah dilakukan koordinasi untuk mengatasinya,” ujarnya.
Untuk diketahui, peristiwa kebakaran di gedung sekolah SDN Jenggot pada Kamis, (16/11). Kebakaran tersebut di duga karena korsleting aliran listrik.
Tirto mengungkapkan, jika terdapat tiga ruang kelas yang dilahap si jago merah, yakni kelas 4, 5 dan 6. Serta dua toilet putri dan satu gudang yang hangus terbakar. (Ipung)