Jumat, Juli 18, 2025
spot_img
BerandaPemerintahanKunjungan ke Sidoarjo, Menteri PPPA Ungkap Penyebab Tingginya Kasus Kekerasan Perempuan dan...

Kunjungan ke Sidoarjo, Menteri PPPA Ungkap Penyebab Tingginya Kasus Kekerasan Perempuan dan Anak

KOTA, SIDOARJONEWS.id — Selama delapan tahun terakhir, angka kekerasan terhadap perempuan di Indonesia mencapai 3,2 juta kasus. Hal itu terungkap dalam debat Pilpres beberapa waktu lalu.

Sedangkan di Sidoarjo, selama tahun 2023 kemarin, kekerasan pada perempuan dan anak mencapai angka 220 kasus. Penyumbang paling banyak adalah kekerasan pada anak di angka 137 kasus dan sisanya sebanyak 83 kasus terjadi pada kalangan perempuan.

Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Bintang Puspayoga memberikan tanggapan terkait tingginya kekerasan itu. Menurut dia, peristiwa kekerasan ini layaknya fenomena gunung es.

“Utamanya dalam 1,5 tahun terakhir ini jumlahnya terus meningkat,” kata Bintang Puspayoga saat mengunjungi UPTD Perlindungan Perempuan dan Anak di Sidoarjo, Selasa (6/2/2024).

Ia mengatakan, meningkatnya jumlah kasus perempuan ini merupakan hal yang baik. Karena masyarakat sudah banyak berani melapor. Kalau kasus tersebut tidak ada yang mengungkap, maka selamanya tidak ada penyelesaian.

“Kalau mereka tidak melapor maka tidak akan ada keadilan bagi korban dan efek jera terhadap pelaku kekerasan terhadap perempuan,” ungkapnya.

Bintang menegaskan, keberanian masyarakat untuk speak up atau bicara ke publik karena faktor meningkatnya media sosial. Mereka yang menjadi korban sudah tidak lagi menganggap kasus kekerasan atau pelecehan seksual merupakan aib keluarga.

“Sepanjang mereka tidak melapor, maka kasus tersebut akan terus berulang. Butuh kolaborasi dari semua lapisan masyarakat. Kami di kementerian sudah mengembangkan call center sapa 129 yang sudah terintegrasi ke seluruh Indonesia,” tambahnya.

Selain itu, perlindungan terhadap anak juga tidak luput dari perhatian Menteri PPPA Bintang Puspayoga. Kepekaan keluarga dan lingkungan dibutuhkan untuk saling peduli terhadap mereka.

Ia meminta, jika ada perubahan perilaku atau sifat yang terjadi pada anak itu harus segera didampingi. Baik oleh orang tuanya sendiri ataupun guru-guru di sekolahnya.

“Karena saya menganggap semu anak itu tidak hanya menjadi tanggung jawab orang tua saja. Semua anak adalah anak kita. Kita harus hadir melindungi mereka,” pungkasnya. (ipung)

BERITA LAINNYA

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

IKUTI

9,245FansSuka
26,447PengikutMengikuti
33,000PengikutMengikuti
0PelangganBerlangganan

BERITA POPULER