KOTA, SIDOARJONEWS.id – Warga Kabupaten Sidoarjo kembali mendapat perhatian dari Pemerintah Provinsi Jawa Timur. Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa, menyalurkan bantuan sosial (bansos) senilai Rp 4,9 miliar untuk masyarakat Sidoarjo, Jumat (22/8).
Dalam kesempatan itu, Khofifah mengingatkan agar penerima manfaat bisa menggunakan bantuan secara bijak. Ia menekankan, bansos bukan untuk kebutuhan konsumtif apalagi untuk hal yang merugikan.
“Harapannya dengan bansos ini para penerima manfaat bisa terhindar dari rentenir maupun pinjaman online. Dan tentu saja tidak boleh digunakan untuk judi online,” pesan Khofifah.
Bansos yang digelontorkan kali ini bersumber dari tiga instansi, yakni Dinas Sosial (Dinsos) Jatim, Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD) Jatim, serta Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Jatim. Bantuan ini menyasar berbagai kelompok, mulai keluarga penerima manfaat, buruh pabrik, hingga penyandang disabilitas.
Dari Dinsos Jatim, misalnya, disalurkan PKH Plus senilai Rp 1,21 miliar untuk 608 KPM, bantuan bagi 78 penyandang disabilitas senilai Rp 280 juta, serta BLT sebesar Rp 1,39 miliar bagi 1.057 buruh pabrik rokok. Tak hanya itu, ada pula program kewirausahaan produktif senilai Rp 3 juta per orang untuk 195 penerima.
Sementara dari Dinas PMD Jatim, bantuan senilai Rp 920 juta diberikan untuk program BUMDes, Desa Berdaya, dan Desa Jatim Sejahtera (Jawara). Sedangkan BUMD Jatim turut menyalurkan zakat produktif Rp 25 juta untuk 50 penerima manfaat.
Khofifah menegaskan, bansos ini tidak hanya untuk meringankan beban hidup, tetapi juga untuk mendukung pemberdayaan masyarakat. “Semoga bantuan ini bisa benar-benar memberi manfaat, baik untuk kehidupan sehari-hari maupun dalam mengembangkan usaha kecil masyarakat,” ujarnya.
Penyaluran bansos di Sidoarjo ini menjadi titik ke-27 dari total 38 kabupaten/kota di Jawa Timur. Pemprov Jatim menargetkan seluruh daerah mendapat perhatian serupa, sebagai bentuk hadirnya pemerintah di tengah masyarakat. (Hnf)
