KOTA, SIDOARJONEWS.id – Nama Muhammad Afrizal Mumtaz kini tengah mencuri perhatian dunia esports lokal dan nasional. Sosok muda asal Sidoarjo ini dikenal sebagai analis strategi tim esport yang mampu mengubah arah permainan dan membawa tim binaannya menembus panggung juara. Di balik kiprahnya yang tenang, Mumtaz memiliki visi besar: menjadikan Sidoarjo sebagai pusat lahirnya talenta esports berkelas nasional.
Sebagai anggota Bidang Bina Prestasi Esport Indonesia (ESI) Kabupaten Sidoarjo, Mumtaz bukan sekadar pegiat game, melainkan seorang analis dengan pendekatan ilmiah dan sistematis terhadap permainan kompetitif. Ia memahami bahwa esports bukan hanya soal refleks dan mekanik, tetapi juga tentang strategi, rotasi, komunikasi tim, dan pembacaan pola musuh.
Dalam dunia kompetitif, Mumtaz dikenal sebagai spesialis peran Roam/Support di game Honor of Kings (HOK). Ia menyebut peran itu sebagai “jantung komunikasi tim”.
“Roam itu bukan sekadar jalan-jalan di map. Ia otak di lapangan, pengatur ritme rotasi, dan pembuka peluang bagi tim. Dari situlah saya belajar memahami bagaimana strategi bisa menentukan kemenangan,” ujar Mumtaz kepada sidoarjonews.id, Senin (3/11/2025).
Keahliannya di ranah strategi tak datang begitu saja. Ia merupakan peserta terpilih dalam program bergengsi Global Esport Power-Up, sebuah inisiatif internasional yang dirancang untuk mencetak profesional esports di bidang manajer, pelatih, dan analis. Dari program ini, Mumtaz memperoleh pengakuan sebagai analis berorientasi global dengan wawasan manajerial yang luas.
Tak berhenti di situ, Mumtaz juga memperdalam keilmuannya melalui sertifikasi manajemen esports dari HP (Hewlett-Packard) lewat kursus HPG G01.en: The What and How of Esports Management!. Sertifikasi tersebut menjadi bukti nyata komitmennya untuk memahami bukan hanya strategi di dalam game, tetapi juga ekosistem bisnis dan struktur pengelolaan esports modern.
“Kalau mau maju, esports harus dikelola layaknya industri profesional. Harus ada sistem pembinaan, analisis performa, dan manajemen yang rapi,” tutur Mumtaz.
Perjalanan kariernya sebagai analis juga membuktikan efektivitas pendekatan strategisnya. Tahun 2024, ia sukses membawa tim Polresta Sidoarjo meraih Juara 1 Kapolda Jatim Cup cabang Mobile Legends. Di level pelajar, ia kembali menunjukkan kepiawaiannya dengan membantu tim SMAN 2 Sidoarjo menembus peringkat 3 Nasional Honor of Kings (HOK). Dua capaian besar tersebut menandai keberhasilan pendekatan analitis yang diterapkan Mumtaz dalam pembinaan atlet.
Kini, di bawah perannya di Bidang Bina Prestasi ESI Sidoarjo, Mumtaz terus mengembangkan sistem pembinaan berbasis data dan evaluasi performa. Ia percaya bahwa masa depan esports Sidoarjo tidak hanya bergantung pada bakat pemain, melainkan juga pada kemampuan memahami pola permainan dan dinamika turnamen.
“Analis itu seperti arsitek. Kita tidak bermain di panggung, tapi kita menggambar bagaimana kemenangan bisa dibangun,” ucapnya.
Dengan kombinasi keahlian teknis, pengalaman internasional, dan visi pembinaan berkelanjutan, Muhammad Afrizal Mumtaz menjadi sosok kunci yang membawa perubahan besar dalam dunia esports Sidoarjo. Ia membuktikan bahwa di balik setiap kemenangan, selalu ada strategi matang dan dedikasi tanpa henti.
Melalui dedikasi dan profesionalisme, Mumtaz telah menunjukkan bahwa Sidoarjo bukan sekadar kota industri dan kuliner, tetapi juga gudang talenta esports berprestasi. Namanya kini menjadi inspirasi bagi generasi muda yang ingin menapaki karier di dunia kompetitif global—bukan hanya sebagai pemain, tetapi juga sebagai otak di balik kemenangan. (Yard)





