KOTA, SIDOARJONEWS.id — Dinas Kepemudaan, Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Kabupaten Sidoarjo kini mulai mengubah strategi promosi wisata. Tidak lagi hanya mengandalkan kanal resmi pemerintahan, melainkan menggerakkan 164 Duta Wisata Desa sebagai motor kampanye destinasi lokal melalui konten digital dan penyampaian informasi di akar rumput.
Kabid Pariwisata Disporapar Sidoarjo, Vira Murti Krida Laksmi, mengatakan para duta ini tidak sekadar menjadi simbol, tetapi didorong menjadi content creator yang mampu mengenalkan potensi desa melalui media sosial. Menurutnya, strategi ini lebih efektif karena promosi berasal dari warga yang memahami karakter wilayahnya masing-masing.
“Anak-anak ini yang paling tahu potensi daerahnya. Informasi mereka jauh lebih cepat dan akurat dibandingkan kalau kami harus turun satu-satu,” ujar Vira, Minggu (30/11).
Selama ini, kata Vira, masih banyak destinasi dan peluang wisata yang belum terdokumentasi dengan baik. Kehadiran duta desa membuka lebih banyak pintu informasi baru. Misalnya rekomendasi rute sport tourism, spot alam Tanjak Wagir, hingga potensi bumi perkemahan di beberapa desa.
“Beberapa lokasi itu baru muncul setelah ada laporan dari duta desa. Bahkan ide event lari bertema alam juga dari mereka,” tambahnya.
Vira juga menyebut Festival Bahari Telocor di Jabon sebagai contoh nyata dampak keberadaan duta wisata. Informasi mengenai area jet ski di desa tersebut awalnya juga berasal dari penyampaian langsung duta setempat.
“Setelah dicek, ternyata sangat potensial dijadikan event pariwisata yang lebih besar,” ucapnya.
Agar peran mereka maksimal, Disporapar memberikan pembekalan intensif, mulai dari pelatihan public speaking, teknik membuat konten kreatif, pelayanan wisatawan, hingga peningkatan pemahaman mengenai sadar wisata.
Vira berharap kolaborasi ini mampu mempercepat percepatan branding pariwisata Sidoarjo. Ia optimistis, jika setiap desa memiliki duta yang aktif, maka promosi wisata tidak hanya bergantung pada pemerintah.
“Dengan adanya duta desa, kami bisa bekerja lebih cepat, lebih tepat, dan lebih dekat dengan masyarakat,” tegasnya.
Ke depan, Disporapar menargetkan program ini berkelanjutan agar duta wisata tidak hanya menjadi agen informasi, tetapi juga bagian dari penggerak ekonomi kreatif di desanya masing-masing.
(Hnf)
